GenPI.co - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan dirinya menentang aksi teror penembakan yang terjadi di Texas dan Ohio.
Ia menilai bahwa aksi penembakan tersebut karena pelaku terpengaruh terhadap video game yang membuat pelaku bersikap biadab dan rasisme.
Pada sebuah kesempatan beberapa waktu lalu, Trump telah menyerukan penegak hukum dan perusahaan media sosial untuk berbuat lebih banyak untuk memerangi ekstremisme dan menemukan tanda-tanda peringatan kekerasan online.
Dia juga meminta pengurangan “pemujaan” kekerasan dalam budaya Amerika, termasuk video game, meskipun hingga saat ini tidak ada penelitian yang mengaitkan hal tersebut dengan penembakan.
Baca juga:
Kesal Karena Korsel dan AS Latihan Bareng, Korut Luncurkan Rudal
Terjadi Teror Penembakan di Ohio, 9 Orang Tewas
Mantan Pejabat FBI Kecam Trump Terkait Penembakan El Paso
Aksi penembakan tersebut juga terjadi karena tidak ketatnya regulasi kepemilikan senjata yang tidak memenuhi unsur psikologis. Selain itu pemerintah juga tidak memberi batasan pada senjata api yang bisa dijual.
Trump mengatakan dia ingin undang-undang memberikan pemeriksaan latar belakang yang kuat untuk pengguna senjata.
Di Gedung Putih, Trump menyatakan, "Dengan satu suara, bangsa kita harus mengutuk rasisme, kefanatikan, dan supremasi kulit putih."
Dia mengatakan dia telah mengarahkan FBI untuk memeriksa langkah-langkah untuk mengidentifikasi dan mengatasi terorisme domestik. “Ideologi jahat ini harus dikalahkan. Benci tidak punya tempat di Amerika, ”katanya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News