GenPI.co - Direktur Eropa II Kementerian Luar Negeri Winardi Hanafi Lucky mengatakan Indonesia konsisten dengan prinsip bebas aktif dalam menyikapi krisis yang terjadi di Ukraina.
"Bebas aktif bukan berarti netral aktif tetapi juga memberikan sumbangan baik dalam bentuk pemikiran maupun bantuan terhadap penyelesaian konflik," ujar Winardi dalam webinar "Krisis Rusia-Ukraina: Posisi dan Peran Indonesia dan ASEAN" di Jakarta, Jumat (11/3/2022).
Menurutnya, prinsip bebas aktif tidak identik dengan sikap netral, melainkan bebas bersikap sesuai dengan kepentingan nasional.
Sikap Indonesia juga bukan sekadar mengikuti negara lain, melainkan berkepentingan untuk menyuarakan pentingnya penghormatan terhadap norma hukum internasional.
Kemudian Indonesia terus mendorong agar penggunaan kekuatan dapat dihentikan dan semua pihak dapat menyelesaikan sengketa.
Dia mengaku Indonesia memiliki langkah terbaik terhadap situasi tersebut adalah dengan deeskalasi.
Sehingga proses perundingan dapat berjalan lebih efektif dan memungkinkan dibukanya jalur kemanusiaan.
Pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk mencermati isu Ukraina dengan bijak agar tidak menimbulkan perpecahan di antara sesama bangsa Indonesia.
"Masyarakat Indonesia tetap perlu bersatu untuk menjaga keutuhan wilayah Indonesia," jelas dia.
Dia kembali menuturkan posisi Indonesia dalam krisis Ukraina, tetap tak membela siapapun.
"Indonesia tetap menjalin hubungan baik dengan Rusia dan Ukraina karena kedua negara tersebut adalah sahabat Indonesia," tandas Winardi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News