GenPI.co - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres naik pitam menyusul langkah pasukan Rusia membombardir sebuah rumah sakit bersalin di Ukraina.
Guterres mendesak Rusia agar segera menghentikan aksinya menginvasi Ukraina hingga terjadinya pertumpahan darah.
"Hentikan pertumpahan darah sekarang juga," ujar Guterres di akun Twitter/dikutip dari Antara, Jumat (11/3/2022).
Bahkan, serangan ke rumah sakit bersalin dianggap salah satu yang sangat mengerikan.
"Serangan baru-baru ini terhadap rumah sakit di kota Mariupol, Ukraina, di mana terdapat bangsal ibu dan anak, mengerikan," tegasnya.
Menurutnya, warga sipil harus membayar harga termahal untuk perang yang tidak ada sangkut pautnya dengan mereka.
"Kekerasan yang tidak masuk akal ini harus diakhiri, setop pertumpahan darah sekarang," demikian keterangan Dewan Kota Mariupol.
Lewat kanal Telegram miliknya, mereka membagikan sebuah foto tentang lokasi salah satu bom yang dijatuhkan.
"Mariupol, serangan langsung pasukan Rusia di rumah sakit bersalin. Orang-orang, anak-anak tertimbun reruntuhan," tegas mereka
Invasi Rusia kepada Ukraina juga dianggap sangat keji.
"Keji! Berapa lama lagi dunia akan menjadi antek yang mengabaikan teror? Tutup langit (Ukraina) sekarang juga! Setop pembunuhan!," tuturnya.
Data PBB menunjukkan sedikitnya 516 warga sipil tewas dan 908 lainnya terluka di Ukraina sejak Rusia melakukan invasi ke negara tetangganya itu.
Jumlah korban sebenarnya dikhawatirkan jauh lebih tinggi.
Menurut Komisaris Tinggi untuk Pengungsi PBB (UNHCR), lebih dari 2,1 juta warga Ukraina telah menyelamatkan diri ke negara-negara tetangga.(Antara/Anadolu)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News