Pasukan Rusia Ditarik Mundur, Serangan Hari Rabu ke Ukraina Batal

16 Februari 2022 01:20

GenPI.co - Rusia pada hari Selasa (15/2) mengatakan bahwa pihaknya menarik mundur beberapa pasukannya di dekat perbatasan Ukraina ke pangkalan mereka.

Tindakan ini menjadi langkah besar pertama menuju de-eskalasi setelah sebelumnya pasukan negeri beruang merah diprediksi melakukan serangan besar-besaran pada Rabu (16/2) ini.

Krisis  yang terburuk antara Rusia dan Barat sejak akhir Perang Dingin  mencapai puncaknya minggu ini. 

BACA JUGA:  Tak Takut dengan Rusia, Ribuan Rakyat Ukraina Nekat Lakukan ini

Pasalnya, para pejabat AS memperingatkan bahwa invasi skala penuh, termasuk serangan ke ibukota Kiev, mungkin terjadi dalam beberapa hari.

Namun pada Selasa pagi, juru bicara kementerian pertahanan Rusia Igor Konashenkov mengabarkan penarikan tentara.

BACA JUGA:  Rusia Latihan Perang Dekat Ukraina, Rudal Sakti Keluar semua

Dia mengatakan bahwa beberapa pasukan yang dikerahkan di dekat Ukraina telah menyelesaikan latihan mereka dan bersiap untuk pergi.

"Unit-unit distrik militer Selatan dan Barat, setelah menyelesaikan tugas mereka, telah mulai memuat ke transportasi kereta api dan jalan raya dan hari ini mereka akan mulai pindah ke garnisun militer mereka," kata kepala juru bicara kementerian, Igor Konashenkov, kepada kantor berita Rusia.

BACA JUGA:  Tentara Bayaran Rusia Menyusup ke Ukraina, Lancarkan Taktik Ngeri

Tidak dijelaskan berapa banyak unit yang terlibat dan apa dampak penarikan itu terhadap jumlah keseluruhan pasukan di sekitar Ukraina.

Namun itu adalah pengumuman pertama penarikan Rusia dalam beberapa minggu.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mengatakan kepada Putin bahwa beberapa latihan militer Rusia yang diluncurkan pada Desember "berakhir" dan lebih banyak lagi akan berakhir "dalam waktu dekat".

Pemimpin Rusia dan para pembantu utamanya secara konsisten berpendapat bahwa krisis saat ini adalah akibat dari Amerika Serikat dan Eropa Barat yang mengabaikan masalah keamanan Moskow yang sah.

Rusia, yang berulang kali membantah rencana untuk menyerang Ukraina, telah menguasai semenanjung Krimea yang direbutnya dari Ukraina pada 2014 dan mendukung pasukan separatis yang menguasai bagian timur Ukraina.

Kremlin menegaskan NATO harus memberikan jaminan bahwa Ukraina tidak akan pernah diterima sebagai anggota dan membatalkan kehadirannya di negara-negara Eropa timur.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co