Perang Mendekat, Joe Biden Minta Warga AS Meninggalkan Ukraina

12 Februari 2022 06:25

GenPI.co - Presiden Joe Biden pada Kamis (10/9) mendesak warga AS atau Amerika Serikat untuk segera meninggalkan Ukraina.

Desakan Putin itu muncul saat latihan tembak-menembak Rusia dan penambahan pasukan di sekitar bekas negara Soviet itu sehingga memperdalam kekhawatiran akan invasi.

"Warga Amerika harus pergi sekarang," kata Biden dalam wawancara yang direkam sebelumnya dengan NBC News.

BACA JUGA:  PM Inggris: Krisis Ukraina Jadi Momen Paling Berbahaya Bagi Eropa

Ketegangan Washington-Moskow mencapai titik tertingginya sejak Perang Dingin, AS memperikarakan  sekitar 130.000 tentara Rusia dikelompokkan dalam lusinan brigade tempur di dekat perbatasan dengan Ukraina.

"Kita sedang berhadapan dengan salah satu tentara terbesar di dunia. Ini adalah situasi yang sangat berbeda dan segalanya bisa menjadi gila dengan cepat, kata Biden lagi.

BACA JUGA:  Israel Dapat peringatan Keras dari Rusia, ini Soal Suriah

Biden menegaskan bahwa dalam keadaan apa pun dia tidak akan mengirim pasukan AS ke Ukraina, bahkan untuk menyelamatkan orang Amerika jika terjadi invasi Rusia.

"Itu adalah perang dunia. Ketika orang Amerika dan Rusia mulai saling menembak, kita berada di dunia yang sangat berbeda," katanya.

BACA JUGA:  Raksasa Media AS Diacak-acak Peretas, Hidung China Ditunjuk

Pernyataan Biden dirilis beberapa jam setelah Rusia meluncurkan tank-tanknya melintasi Belarus untuk latihan tembak-menembak.


Manuver Rusia ini menarik peringatan tidak menyenangkan dari NATO dan menambahkan urgensi pada upaya Barat untuk mencegah perang di benua itu.


NATO mengatakan pengerahan rudal Rusia, kendaraan lapis baja dan tentara pembawa senapan mesin menandai "momen berbahaya" bagi Eropa sekitar tiga dekade setelah runtuhnya Uni Soviet.


Para pemimpin Barat telah bolak-balik ke Moskow dalam upaya untuk menjaga jalur komunikasi tetap terbuka.


Para pejabat itu  memberi Rusia kesempatan untuk menyampaikan keluhannya tentang ekspansi NATO ke Eropa timur dan negara-negara bekas Soviet.


Tetapi mereka juga berusaha untuk memproyeksikan tekad mereka dalam menghadapi apa yang mereka sebut sebagai eskalasi Rusia dari situasi yang sudah tegang.


"Rusia seharusnya tidak meremehkan persatuan dan tekad kami sebagai mitra di UE dan sebagai sekutu di NATO," Kanselir Jerman Olaf Scholz memperingatkan.


Dalam upaya untuk "mengurangi kemungkinan salah perhitungan" selama latihan, kepala pertahanan AS dan Belarusia mengadakan pembicaraan telepon yang jarang terjadi, kata Pentagon Kamis.


Rusia juga telah mengirim enam kapal perang melalui Bosphorus untuk latihan angkatan laut di Laut Hitam dan Laut Azov yang berdekatan.


Kiev mengutuk kehadiran kapal-kapal itu sebagai upaya "belum pernah terjadi sebelumnya" untuk memotong Ukraina dari kedua laut.


Moskow dan Minsk belum mengungkapkan berapa banyak tentara yang berpartisipasi, tetapi Amerika Serikat mengatakan sekitar 30.000 tentara dikirim ke Belarus dari lokasi termasuk Timur Jauh Rusia.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co