Israel Lontarkan Kekhawatiran, Nuklir Iran Bakal Makin Ngeri

07 Februari 2022 07:25

GenPI.co - Israel kembali melontarkan kekhawatiran terkait menghidupkan kembali kesepakatan nuklir antara Iran dan kekuatan dunia.

Langkah ini dikatakan  membuat Teheran hanya beberapa bulan lagi dari memiliki bahan fisil yang cukup untuk sebuah bom atom.

Kekhawatiran tersebut digaungkan Penyiar publik KAN pada Sabtu (5/2) tapi tidak merinci siapa di Israel yang khawatir dengan kemungkinan bahwa apa yang disebut waktu pelarian Iran akan secara signifikan lebih pendek di bawah perjanjian nuklir yang dipulihkan. 

BACA JUGA:  Damaskus Berguncang, Serangan Udara Rudal Israel Sungguh Ngeri

Tetapi sumber-sumber Amerika yang dikutip dalam laporan itu tampaknya mengakui prospek semacam itu.

“Lebih baik memiliki jarak beberapa bulan dan bukan hanya berminggu-minggu, seperti yang akan terjadi jika tidak ada kesepakatan yang ditandatangani,” kata sumber tersebut.

BACA JUGA:  Dedengkot ISIS Tewas dalam Serangan AS, Rekam Jejaknya Mengerikan

Kesepakatan awal bertujuan untuk menjaga Iran setidaknya satu tahun lagi dari mengumpulkan cukup bahan untuk senjata nuklir.

Laporan Kan muncul beberapa hari setelah para pejabat AS mengatakan kepada The Wall Street Journal bahwa perjanjian yang dihidupkan kembali akan membuat Iran memiliki waktu terobosan jauh di bawah satu tahun.

BACA JUGA:  Mohon Doanya, Begini Kondisi Presiden Erdogan dan Istri

Sumber itu berangkat dari kemajuan dalam program nuklir Iran sejak presiden AS  saat itu Donald Trump menarik negaranya dari perjanjian pada tahun 2018.

Lamanya waktu breakout yang tepat akan bergantung pada cara di mana Iran setuju untuk kembali mematuhi kesepakatan.

Baik itu dengan membongkar persediaan uranium yang diperkaya dan peralatan yang relevan, menghancurkannya atau mengirimnya ke luar negeri.

Namun, bahan nuklir yang cukup untuk sebuah bom tidak sama dengan memiliki kemampuan untuk membangun inti senjata dan menempelkannya ke hulu ledak rudal

Hal ini diyakini tidak dimiliki Iran dan kemungkinan akan memakan waktu berbulan-bulan lagi untuk mencapainya.

Terlepas dari dampak JCPOA yang lebih terbatas, para perunding AS masih berkomitmen untuk kembali ke kesepakatan.

Hal ini  dipandu oleh keyakinan bahwa beberapa pembatasan pada program nuklir Iran lebih baik daripada tidak sama sekali.

Pada hari Jumat (, pemerintahan Biden memulihkan beberapa keringanan sanksi untuk program atom sipil Iran.

Keringanan sanksi ini muncul ketika kekuatan dunia dan Republik Islam melanjutkan pembicaraan yang bertujuan untuk menyelamatkan perjanjian yang tertunda.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co