Taliban Makin Keras, Potong Semua Kepala

06 Januari 2022 09:25

GenPI.co - Taliban memerintahkan pemilik toko di Afghanistan barat untuk potong semua kepala manekin lantaran menganggap bahwa figur manusia itu melanggar hukum Islam.

Sebuah klip video yang menunjukkan pria menggergaji kepala plastik dari sosok wanita menjadi viral di media sosial.

Sejak kembali berkuasa pada Agustus 2021 lalu, Taliban semakin memaksakan interpretasi keras mereka terhadap hukum Islam.

BACA JUGA:  Presiden Iran Mengucapkan Sumpah, Donald Trump Harus Dihukum

Mereka sangat membatasi kebebasan, terutama perempuan dan anak gadis.

"Kami telah memerintahkan pemilik toko untuk memotong kepala manekin karena ini bertentangan dengan hukum Syariah (Islam)," Aziz Rahman, kepala Kementerian Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan di kota Herat, mengatakan kepada AFP, Rabu (5/1).

BACA JUGA:  Amukan dari Langit Bikin Wilayah Iran Selatan Babak Belur

Pada awalnya, para penjual pakaian merespon aturan itu dengan menutupi kepala manekin dengan kantong plastik atau jilbab. 

“Jika mereka hanya menutupi kepala atau menyembunyikan seluruh manekin, malaikat Allah tidak akan memasuki toko atau rumah mereka dan memberkati mereka,” tambah Aziz Rahman.

BACA JUGA:  Teror Drone Bersenjata di Pangkalan AS, Militer Langsung Bergerak

Taliban sejauh ini tidak mengeluarkan kebijakan nasional tentang manekin atau patung.

Di bawah interpretasi ketat hukum Islam penguasa Afghanistan, penggambaran sosok manusia dilarang.

Selama rezim pertama mereka pada 1990-an, Taliban memicu kemarahan global setelah meledakkan dua patung Buddha kuno.

Sejak merebut kekuasaan, mereka telah melarang anak perempuan dari sekolah menengah di beberapa provinsi

Sebagian besar kaum hawa  telah dicegah bekerja di sektor publik dan dikeluarkan dari posisi pemerintah.

Pekan lalu pihak berwenang di Kabul mengatakan wanita yang ingin melakukan perjalanan jarak jauh tidak boleh ditawari transportasi darat kecuali ditemani oleh kerabat dekat pria.

Taliban  telah meningkatkan penggerebekan terhadap penjual minuman keras, menangkap pecandu narkoba dan melarang musik.

Pengambilalihan Taliban telah menghancurkan ekonomi Afghanistan yang bergantung pada bantuan.

Miliaran dolar aset dibekukan oleh Amerika Serikat dan bantuan internasional sebagian besar dihentikan.

Namun, Dewan Keamanan PBB pekan lalu mengadopsi resolusi yang diusulkan AS untuk membantu bantuan kemanusiaan menjangkau warga Afghanistan yang putus asa.

Badan itu juga berusaha untuk menjaga dana dari tangan pemerintah Taliban, yang belum diakui oleh negara mana pun.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co