Varian Omicron Bikin Natal di Bethlehem Makin Suram

25 Desember 2021 01:20

GenPI.co - Kota Bethlehem, yang merupakan  tempat kelahiran Yesus Kristus adalah salah satu destinasi untuk merayakan Natal.

Parade pasukan Pramuka Palestina dan band mereka memberi kemeriahan dalam festival Natal di kota tua itu.

Pasukan pramuka,  yang dipimpin oleh pemain bagpipe, berbaris menuju Manger Square sambil memainkan lagi-lagu Natal yang membuat suasana makin hidup.

BACA JUGA:  25 Ucapan Selamat Natal Paling Hangat! Silakan Copy-Paste

Sementara pada 24 Desember malam, para turis memenuhi Gereja Kelahiran untuk mengikuti misa Natal.

Namun kemeriahan di kota alkitabiah itu berkurang signifikan sejak Covid-19 menghantam.

BACA JUGA:  Natal di Arab Saudi, Dekorasi Warna-warni di Toko dan Kafe

Israel telah memperketat aturan perjalanan di bawah Ancaman varian baru Omicron, sehingga berdampak  pula pada jumlah turis yang mendatangi kota itu.

Menurut sebuah laporan oleh Indian Express, banyak toko dan hotel di Betlehem akan tetap tutup tahun 2021 ini karena kurangnya turis, yang berimbas pada  bisnis dan pendapatan yang rendah.

BACA JUGA:  Sungguh Keajaiban Natal, Perang Mendadak Berhenti!

Penduduk setempat menghadapi masa sulit dalam mendapatkan penghasilan karena kota itu bergantung pada pariwisata.

Geliat ekonomi dan bisnis di Bethlehem sangat rendah sejak dua tahun terakhir karena pandemi global.

Menurut Kementerian Dalam Negeri Israel, sekitar 30.000 wisatawan memasuki negara itu pada paruh pertama November 2021.

Angka ini merosot jauh dibandingkan dengan 421.000 wisatawan yang datang pada November 2019. 

Gereja Kelahiran yang umumnya akan dikerumuni oleh wisatawan, juga akan tetap kosong di tahun  ini.

Warga di Bethlehem berharap bahwa penduduk Yerusalem timur dan warga Arab Israel dapat menggantikan turis.

Juga semua orang yang terpaksa tinggal di negara itu karena pembatasan virus corona mungkin datang ke Betlehem untuk merayakan Natal.

Karena kebanyakan orang Kristen bekerja di sektor pariwisata, banyak yang tidak punya uang bahkan untuk merayakan Natal.

Seperti dilansir Jerusalem Post, banyak keluarga merayakan Natal secara sederhana tahun lalu, tanpa pohon tradisional dan banyak hal penting lainnya.

Tahun ini, keluarga-keluarga itu  mengatakan mereka harus melalui hal yang sama karena 80 persen pendapatan mereka bergantung pada pariwisata.

Direktur Pemasaran Kementerian Pariwisata Palestina, Majed Ishaq mengatakan bahwa pihakyameluncurkan kampanye untuk mendorong warga Palestina mengunjungi Betlehem di hari libur.

Langkah ini diharapkan dapat menggeliatkan ekonomi di Bethlehem dan masyarakat setepmpat pun ikut terbantu.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co