GenPI.co - Presiden Vladimir Putin sesumbar dengan menyebut negaranya adalah pemimpin global dalam teknologi rudal hipersonik, dan negara lain mengekor di belakang.
Hal itu dikatakannya dalam komentar yang ditayangkan pada hari Minggu (12/12) sebagai bagian dari film dokumenter berjudul "Russia. New History".
Pemimpin Rusia itu mengatakan bahwa dalam perlombaan tersebut, kemungkinan besar Rusia juga akan menjadi yang paling pertama dalah mengembangkn teknologi untu melawan senjata baru itu.
Menurut Putin, Rusia dan Amerika Serikat memiliki persamaan perkiraan dalam hal jumlah hulu ledak dan kapal induknya.
"Tetapi dalam perkembangan kami yang lebih maju, kami jelas merupakan pemimpinnya," kata Putin.
Dia juga menambahkan bahwa Rusia juga nomor 1 di dunia dalam skala peningkatan senjata tradisionalnya.
Presiden mengatakan bahwa di masa depan, kekuatan dunia lain akan memiliki teknologi senjata hipersonik serupa.
"Ketika mereka mendapatkan senjata ini, kemungkinan besar akan memiliki sarana untuk melawan senjata ini."
Putin mengatakan bulan lalu bahwa uji coba rudal jelajah hipersonik Zirkon Rusia hampir selesai dan pengiriman ke angkatan laut akan dimulai pada 2022.
Beberapa pakar Barat mempertanyakan seberapa canggih generasi baru senjata Rusia.
Namun mereka mengakui bahwa kombinasi kecepatan, kemampuan manuver, dan ketinggian. rudal hipersonik membuat mereka sulit dilacak dan dicegat.
Rudal ini terbang dengan lebih dari lima kali kecepatan suara di atmosfer atas, atau sekitar 6.200 km per jam.
Ini lebih lambat dari rudal balistik antarbenua, tetapi bentuk rudal hipersonik memungkinkannya untuk bermanuver menuju target atau menjauh dari pertahanan.
Pengeluaran militer Moskow jauh lebih rendah daripada Washington. Rusia menyalurkan USD 62 miliar untuk pengeluaran militer pada tahun 2020, versus USD 778 miliar yang dihabiskan oleh Amerika Serikat, menurut data Bank Dunia.
Sekretaris Angkatan Udara AS Frank Kendall mengatakan kepada Reuters bulan lalu bahwa Amerika Serikat dan China terlibat dalam perlombaan senjata untuk mengembangkan senjata hipersonik paling mematikan.
Pada bulan Oktober, perwira tinggi militer AS, Jenderal Mark Milley, mengonfirmasi uji coba senjata hipersonik China yang menurut para ahli militer tampaknya menunjukkan pengejaran Beijing terhadap sistem yang mengorbit Bumi yang dirancang untuk menghindari pertahanan rudal Amerika.
Putin berbicara tentang kekuatan militer Rusia dalam film dokumenter yang sama di mana ia menyesali runtuhnya Uni Soviet tiga dekade lalu sebagai runtuhnya apa yang disebutnya "Rusia historis".(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News