GenPI.co - Pihak berwenang Taliban pada hari Kamis (2/11) mengatakan pasukannya bikin Garda Iran babak belur dan menjatuhkan setidaknya sembilan korban selama bentrok di perbatasan Afghanistan-Iran.
Bentrok terjadi setelah upaya penyelundupan bahan bakar dari pihak Iran.
Pertempuran antara pasukan keamanan kedua negara pecah di Konjak, provinsi Nimroz di Afghanistan barat daya pada hari Rabu sekitar tengah hari, dan berlanjut hingga larut malam.
Otoritas setempat dan saksi mata mengatakan Taliban menyita tiga pos pemeriksaan Iran.
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid mengatakan bentrokan itu dipicu oleh kesalahpahaman di tingkat lokal.
Dia juga mengatakan bahwa situasi sekarang terkendali dengan pemahaman kedua belah pihak.
Juru bicara gubernur Nimroz, Salahudin Ayobi, mengatakan kepada Arab News bahwa ketegangan telah diselesaikan dan kesalahpahaman terkait dengan penyelundupan bahan bakar.
“Masalah utama dari kesalahpahaman ini adalah penyelundupan bahan bakar ke Afghanistan. Selama pertempuran ini setidaknya sembilan pasukan perbatasan Iran tewas dan terluka,” katanya, seraya menambahkan bahwa seorang pejuang Taliban terluka.
Qiam Mawlawi, seorang komandan Taliban di distrik Konjak Nimroz, mengatakan bentrokan itu dipicu oleh Iran.
"Kami menanggapi perilaku buruk mereka. Saat ini situasi telah kembali normal, tetapi kami dalam keadaan siaga,” kata dia.
Sementara media Iran melaporkan pertempuran dimulai setelah perselisihan di antara penduduk dan membantah merebut pos pemeriksaan perbatasan.
Penduduk setempat mengatakan pasukan Taliban telah melintasi perbatasan ke Iran.
“Taliban dapat merebut pos pemeriksaan Borjak, Melak dan Shah Balak dari pasukan Iran, dan tembakan (senjata) berat (terjadi) antara kedua belah pihak,” Abdul Satar, penduduk Konjak, mengatakan kepada Arab News.
Sabrina Zory, seorang aktivis sipil di Nimroz, mengatakan bentrokan dimulai ketika pasukan Taliban menghentikan sebuah truk tangki bahan bakar yang melintasi Borjak.
Setelah pertempuran dimulai, (Taliban) memasuki tanah Iran, dan para pejuang Taliban berhasil merebut tiga pos pemeriksaan (Iran),” katanya.
DIa mengatakan, menurut laporan dari Taliban setempat yang berpartisipasi dalam pertempuran lintas perbatasan ini, lima polisi perbatasan Iran tewas.
Iran termasuk di antara sedikit negara yang tetap membuka kedutaannya di Kabul setelah pemerintahan yang didukung Barat runtuh pada pertengahan Agustus, yang menyebabkan Taliban menguasai negara itu.
Ketegangan di perbatasan antara keduanya, jalur penyelundupan aktif dan perdagangan manusia, telah menjadi masalah lama.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News