GenPI.co - Pasukan pertahanan Israel (IDF) akan jor-joran bakar uang alias menginvestasikan 1 miliar shekel dalam latihan tempur dan simulasi perang untuk unit cadangan. pada tahun 2022.
Persiapan telah dilakukan sejak bulan ini menuju operasi melawan Hizbullah dan milisi teroris pro-Iran yang berbasis di Lebanon dan Suriah.
Menurut laporan asing, Israel telah meningkatkan keterlibatan militernya di Suriah. Suriah secara konsisten mengaitkan serangan udara di negara itu dengan Israel.
Serangan terbaru terjadi pada hari Senin (15/11)ketika IDF diduga menyerang sebuah bangunan kosong di Damaskus.
Seminggu sebelumnya, 2 tentara Suriah terluka akibat dugaan serangan udara Israel yang menargetkan situs di sepanjang pantai Suriah dan di pusat negara itu.
Serangan terbaru di Suriah menargetkan milisi pro-Iran dan infrastrukturpasukan garda Iran (IRGC) yang tersebar di seluruh negeri.
Penembak jitu Israel juga pada Oktober lalu dilaporkan berhasil menembak mati Midhat al-Saleh, seorang pria Suriah yang menghabiskan waktu di penjara untuk kegiatan teroris
Al-Saleh terlibat dalam perencanaan serangan teror di masa depan yang menargetkan Israel, menurut sumber-sumber Israel.
Sumber-sumber Israel mengatakan, lembaga pertahanannya sedang memantau situasi rezim Presiden Suriah Bashar Assad, yang sedang dalam proses mendapatkan legitimasi.
Proses tersebut meliputi pembukaan kedutaan asing di Suriah, pembicaraan dengan Yordania dan Uni Emirat Arab (UEA), dukungan Rusia kepada Assad dan evakuasi seorang perwira senior IRGC dari negara tersebut yang berkoordinasi dengan Iran.
Lembaga pertahanan Israel menilai ini bukanlah proses yang tiba-tiba melainkan sebuah upaya perlahan-lahan dari perubahan strategi dan pendekatan metodis untuk melegitimasi Assad dan rezimnya.
Israel juga dilaporkan melihat perubahan strategi di dalam Hizbullah dalam pendekatannya terhadap hubungan internasional dan diplomasi.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News