GenPI.co - Sebuah kelompok peretas yang disponsori oleh pemerintah Iran meluncurkan serangan siber yang mengganggu berbagai perusahaan Amerika Serikat (AS).
Hal itu adalah peringatan keamanan siber yang diterbitkan oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri AS (DHS) pada hari Rabu (17/11)
Peringatan tersebut ditulis bersama oleh FBI dan DHS 'Cybersecurity and Infrastructure Security Agency.
Dikatakan, para peretas mengeksploitasi kerentanan perangkat lunak lama dalam produk yang dibuat oleh Microsoft dan Fortinet untuk membobol jaringan komputer korban.
Sementara kerentanan ditambal, beberapa pelanggan belum memperbarui jaringan mereka.
Pada hari Selasa, Microsoft mengatakan dalam sebuah posting blog bahwa mereka telah mengamati enam kelompok peretas Iran yang berbeda menyebarkan ransomware sejak September 2020.
Ransomware biasanya berfungsi dengan mengenkripsi data komputer, membiarkannya tidak dapat diakses sampai pembayaran pemerasan dikirim ke peretas.
"Karena operator Iran telah mengadaptasi tujuan strategis dan keahlian mereka, seiring waktu mereka telah berevolusi menjadi aktor ancaman yang lebih kompeten yang mampu melakukan spektrum operasi penuh," tulis analisis Microsoft.
Seorang juru bicara misi Iran untuk PBB tidak segera menanggapi permintaan komentar.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News