GenPI.co - Ada sejumlah PR yang harus dilakukan Indonesia usai KTT COP26 di Glasgow, Senin (1/11). PR-nya disebut segambreng.
Ahli Hukum Lingkungan Internasional Andreas Pramudianto membuka semuanya.
Menurut Andreas, Indonesia sebenarnya sudah memiliki Strategi Jangka Panjang (Long-term Strategy) untuk mencapai nol emisi karbon dan membangun ekonomi hijau.
“Dalam waktu dekat, sudah harus disiapkan apa saja yang harus dilakukan untuk mencapai target ke depannya,” ujarnya kepada GenPI.co, Kamis (4/11).
Andreas mengatakan bahwa hal tersebut sangat penting untuk segera dilakukan oleh Indonesia.
Pasalnya, target yang ditetapkan secara global adalah 2030.
Artinya, Indonesia harus melakukan akselerasi upaya penanganan perubahan iklim dalam delapan tahun mendatang.
“Semuanya sudah harus dipersiapkan dan dilakukan sesuai target, agar Indonesia tak dipermalukan pada 2030,” katanya.
Seperti diketahui, COP26 adalah konferensi tentang perubahan iklim yang diselenggarakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang hadir dalam COP26 turut memberikan pidato di hadapan para pemimpin dunia.
“Laju deforestasi turun signifikan, terendah dalam 20 tahun terakhir. Kebakaran hutan juga turun 82 persen pada 2020. Indonesia juga telah memulai rehabilitasi hutan mangrove seluas 600 ribu hektare sampai 2024, terluas di dunia,” ujar Jokowi di Glasgow. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News