Kabar Buruk dari WHO, Covid di Eropa Bikin Waswas 5 Pekan

04 November 2021 12:30

GenPI.co - Ada kabar buruk yang diembuskan Organisasi Kesehatan Dunia alias WHO. Covid di Eropa disebut-sebut sudah bikin waswas selama 5 pekan.

Secara keseluruhan, WHO melaporkan 3 juta kasus covid 19 baru tercatat di seluruh dunia selama sepekan terakhir.

Sementara itu, jumlah kematian akibat covid 19 di seluruh dunia naik 8 persen. Angka ini dipicu kenaikan yang terjadi di Asia Tenggara sebesar 50 persen.

BACA JUGA:  Ramalan WHO Bikin Lemas Banget, Covid-19 Terus Lanjut Tahun Depan

WHO menegaskan kembali varian delta tetap dominan di seluruh dunia, lebih dari 99 persen sampel Covid-19 merupakan varian Delta.

Di Eropa, ceritanya lebih menakutkan lagi. WHO menyatakan jumlah kasus covid-19 di Eropa melonjak selama lima pekan berturut-turut.

BACA JUGA:  Alarm Bahaya WHO Menyala - WNI Mohon Jangan ke Eropa

Sejauh ini, penularan virus corona yang tertinggi di Eropa mencapai sekitar 192 kasus baru per 100 ribu orang.

Jumlah kasus harian yang melonjak terjadi di beberapa negara Eropa Timur dan Eropa Tengah. Di Ceko misalnya, dalam satu hari tercatat ada 9.902 kasus baru pada Rabu.

BACA JUGA:  Mohon Simak Ramalan WHO - Manusia Tak Bisa Pegang Kendali

Menurut Kementerian Kesehatan Ceko, angka itu naik hingga 60 persen lebih dari pekan sebelumnya. Juga, merupakan kasus harian tertinggi sejak 23 Maret.

Ceko memiliki tingkat penyebaran 386 kasus per 100 ribu orang dalam sepekan, angka ini nyaris melonjak dua kali lipat dari minggu sebelumnya.

Dalam laporan mingguannya soal pandemi, WHO mengatakan kasus baru harian Covid-19 melonjak 6 persen di Eropa. Di pekan sebelumnya kasus dilaporkan naik hingga 18 persen.

Kenaikan itu menjadikan Eropa sebagai kawasan satu-satunya di dunia yang masih mengalami kenaikan infeksi covid-19.  

Di Jerman, kepala Pusat Pengendalian Penyakit Nasional mengatakan, laju penularan kasus meningkat drastis.

Banyak pasien yang memerlukan perawatan intensif dan kematian meningkat hingga 100 kasus per hari.

"Sayangnya, gelombang keempat berkembang persis seperti yang kami khawatirkan. Karena tak cukup banyak orang yang divaksinasi dan upaya (pembatasan) yang tak diterapkan secara memadai," ujar Presiden Institut Robert Koch, Lothar Wieler, seperti dilansir Associated Press.

Upaya itu merujuk pada pemakaian masker, menjaga jarak dan pembatasan pada orang yang belum divaksin.

Wieler melaporkan 20.398 kasus baru di Jerman selama 24 jam terakhir.

Jumlah ini menjadikan tingkat infeksi baru ada di angka 146,6 per 100 ribu penduduk selama sepekan terakhir. Sementara angka kematian 194 kasus.

Menurut WHO lonjakan kasus yang beruntun di Eropa sebagian besar dipicu oleh peningkatan kasus di Inggris, Rusia, Turki dan Rumania.

Otoritas medis terkemuka di Inggris sudah meminta pemerintah untuk menerapkan tindakan pencegahan penularan seperti pemakaian masker, jaga jarak, namun mereka mengabaikan saran tersebut.

Sejumlah ilmuwan juga khawatir berkurangnya kekebalan dari vaksinasi di seluruh Eropa bisa membuat lebih banyak orang terinfeksi Covid-19 selama musim dingin berlangsung. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co