GenPI.co - Lonjakan kasus harian covid benar-benar bikin Singapura Sempoyongan. Indikasinya bisa dilihari dari seribuan nakes yang kompak mundur.
Singapura saat ini sedang mengalami lonjakan kasus covid-19 yang cukup tinggi.
Angkanya bahkan sempat menembus 5 ribu kasus per hari. Mengutip data Worldometers, negara kota itu telah mencatatkan 198.374 kasus corona.
Dan imbas dari hal ini diikuti dengan 407 kematian sejak pandemi melanda. Singapura pun tengah waswas.
Fasilitas kesehatan sudah kolaps. Tenaga kesehatan kelelahan. Layanan kesehatan pun banyak yang kacau.
Seribuan nakes di Singapura dilaporkan memutuskan mengundurkan diri pada paruh pertama tahun 2021.
Dalam sebuah sesi parlemen Senin (1/11/2021), Menteri Senior Kesehatan Negara, Janil Puthucheary, blak-blakan soal ini.
Dia mengatakan bahwa sekitar 1.500 petugas kesehatan mengundurkan diri pada paruh pertama tahun 2021.
Dia juga menyebut petugas kesehatan migran telah mengundurkan diri dalam jumlah yang lebih besar.
Hampir 500 dokter dan perawat asing juga mengundurkan diri pada paruh pertama 2021.
"Pengunduran diri ini sebagian besar diajukan karena alasan pribadi, untuk migrasi, atau pindah kembali ke negara asal mereka," katanya dikutip Channel News Asia.
Ia pun mengatakan bahwa pesan yang diterima dari seorang anggota senior tim klinis mengatakan bahwa nakes telah mengalami kelelahan hebat akibat terlalu banyak bekerja.
"Orang-orang kami kelelahan secara fisik, mental, emosional - apakah mereka akan mengakuinya atau tidak," kata pesan itu.
Dari sumber yang enggan disebutkan namanya, alasan terbanyak adalah kelelahan dan stres yang tinggi saat menangani covid-19.
"Oleh karena itu, tidak mengherankan jika tingkat pengunduran diri meningkat tahun ini," kata Dr Puthucheary.
Dia juga menyebut bahwa sebagian besar petugas kesehatan tidak memiliki kesempatan untuk mengambil cuti sejak tahun 2020.
Pasalnya banyak faskes yang berusaha meminimalkan memiliki anggota staf yang bekerja lembur.
Bahkan, pada bulan September kemarin, perawat bekerja rata-rata 160 hingga 175 jam per bulan.
"Ini lebih tinggi dibandingkan dua tahun terakhir. Petugas kesehatan kami telah melampaui panggilan tugas untuk merawat pasien mereka," sebutnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News