GenPI.co - Amukan badai covid-19 belum berakhir. Hati-hati! Di beberapa penjuru dunia suasana mulai terasa mencekam. Gambarannya bak perang dunia.
Lonjakan kasus covid-19 sudah membuat sejumlah negara di Eropa porak poranda. AFP menyebut hampir seluruh Eropa dibuat kolaps oleh covid-19.
Saat ini saja, angka kasus harian sudah naik 18% dibanding pekan lalu.
Ceko dan Hongaria tercatat paling parah. Kasus covid-19 harian telah melonjak tajam.
Rata-rata tujuh hari kasus membengkak lebih dari 100% dibandingkan pekan sebelumnya.
Rusia juga sama. Negeri Beruang Merah itu melaporkan rekor tertinggi tujuh hari rata-rata lebih dari 35.800 kasus baru pada hari Selasa.
Angkanya 10% lebih tinggi dari minggu sebelumnya. Ukraina juga mengalami kenaikan 43% dalam rata-rata kasus per minggu bila dibandingkan dengan minggu sebelumnya.
Menurut data dari John Hopkins University, Negara Eropa lainnya seperti Kroasia, Denmark, Norwegia dan Polandia masing-masing juga mencatat peningkatan kasus rata-rata mingguan.
Jumlahnya dilaporkan menembus lebih dari 70%. Suasana mencekam bak perang dunia pun tergambar di Eropa.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga sudah memperingatkan bahwa pandemi covid-19 masih jauh dari selesai.
"Jumlah kasus dan kematian global yang dilaporkan dari covid-19 sekarang meningkat untuk pertama kalinya dalam dua bulan," kata Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Menurutnya, itu didorong peningkatan berkelanjutan di Eropa yang melebihi penurunan di wilayah lain.
Pimpinan teknis WHO untuk covid-19, Maria Van Kerkhove juga menyebut bahwa WHO telah menemukan Delta Plus di 42 negara.
Dia memperingatkan bahwa varian ini bisa saja bermutasi cepat di musim dingin.
"Memasuki bulan-bulan musim dingin, kasus akan meningkat," katanya.
Prediksi ini muncul lantaran kebiasaan orang Eropa cenderung menghabiskan lebih banyak waktu di dalam ruangan.
Mayoritas tak ada jaga jarak. Dan kemungkinannya ada di ruangan yang tidak ada berventilasi baik.
Di Asia, kasus covid-19 di China juga terlihat meresahkan. Angkanya memang kecil.
Tapi China tak ingin mengambil risiko. Sejumlah kota langsung di-lockdown.
China merupakan negara dunia yang masih menerapkan kebijakan nol kasus.
Pembatasan pergerakan sangat ketat akan diterapkan jika covid-19 ditemukan.
Apalagi ada ancaman varian delta plus yang bisa menular lebih cepat. Satu kasus saja bisa berimbas pada lonjakan penularan yang bisa bikin pusing.
China telah menemukan hampir 200 kasus covid-19 lokal hanya dalam seminggu terakhir.
Ini membuat negeri itu mengunci tiga kota, sebagaimana dilansir AFP Jumat (29/10/2021).
Setelah mengunci Kota Eijin di Provinsi Mongolia Dalam dan Lanzhou di Provinsi Gansu, Kamis (28/10/2021), China mengunci kota Heihe di Provinsi Heilongjiang.
Sebanyak 1,6 juta penduduk diperintahkan tinggal di rumah dan dilarang bepergian kecuali mendesak di wilayah yang berbatasan dengan Rusia itu.
Selain itu, pejabat kota juga telah mulai menguji seluruh penduduk dan melacak kontak dekat dari pasien yang terinfeksi.
Layanan bus dan taksi telah ditangguhkan dan kendaraan tidak diizinkan meninggalkan kota.
China kemarin melaporkan 23 kasus domestik baru. Ini sekitar kurang dari setengah dari jumlah hari sebelumnya.
Mengutip Worldometers, tambahan ini membuat total kumulatif kasus di China menjadi 96.938 kasus dengan 4.636 kematian.
Kasus terbaru muncul pertama kali 17 Oktober dari kelompok wisata dan menyebar ke 11 provinsi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News