GenPI.co - Militer Filipina mengatakan pada hari Jumat (30/10) bahwa mereka telah memburu dan menewaskan pemimpin tertinggi atau pucuk Daulah Islamiyah.
Kelompok itu yang dicurigai melakukan serangkaian serangan mematikan di selatan negara itu.
Salahuddin Hassan tewas dalam bentrokan dengan pasukan pemerintah di Talayan, provinsi Maguindanao pada Jumat dini hari, kata militer dalam jumpa pers.
“Salauddin Hassan, juga dikenal sebagai Orak, amir keseluruhan Daulah Islamiyah-Filipina dan teroris Daulah Islamiya yang paling dicari, dilumpuhkan oleh pasukan keamanan pemerintah,” kata Kepala Divisi Infanteri 6 Angkatan Darat dan Komandan Pusat Satuan Tugas Gabungan Mayjen Juvymax Uy.
Dia dikatakan tewas dalam melakukan operasi gabungan militer dan polisi di Sitio Pinareng, Barangay Damablac, Talayan, Maguindanao pagi hari ini, 29 Oktober 2021.
Mayjen Juvymax menambahkan bahwa istri Hassan, Jehana Mimbida, yang dilaporkan mengelola keuangan kelompok, juga terbunuh ketika mereka mencoba menghindari penangkapan. Mayat mereka ditemukan bersama dengan senapan dan magasin amunisi.
Dikenal juga sebagai Abu Salman dan Abu Saif, Hassan dan kelompoknya disalahkan atas pemboman, pemerasan dan serangan lainnya di Mindanao Tengah antara 2007 dan 2015.
Dia dilatih oleh pembuat bom Filipina yang terbunuh Basit Usman dan militan Malaysia Zulkifli Abdhir, atau Marwan, yang termasuk di antara teroris paling dicari di Asia Tenggara.
Militer mengatakan bahwa kelompok Hassan juga terlibat dalam pengeboman bus transit pedesaan Maramag Bukidnon 2014, yang menewaskan 11 orang.
Juga pengeboman pasar malam di kampung halaman Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Kota Davao, pada September 2016, yang menewaskan 14 orang dan puluhan terluka.
Pada tahun 2018, kelompok tersebut berada di balik pemboman kembar yang menewaskan lima warga sipil dan melukai 40 lainnya di kota Isulan di provinsi Sultan Kudarat.
Militer menggambarkan kematian Hassan sebagai pukulan besar bagi kelompok militan.
“Dengan kematian Hassan, kelompok teror Daulah Islamiyah hampir berakhir,” kata Uy.
Selain Daulah Islamiyah, beberapa kelompok lain yang terinspirasi Daesh telah aktif di Mindanao, termasuk Abu Sayyaf, yang terkenal karena pemboman, penculikan untuk tebusan, pembunuhan dan pemerasan.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News