Covid China Menggila Lagi - 1,6 Juta Warga Tak Bisa ke Mana-mana

29 Oktober 2021 20:05

GenPI.co - China kembali dibuat pusing oleh lonjakan kasus covid-19. Saat covid menggila, 1,6 juta warga langsung tak bisa ke mana-mana.

Ada lockdown yang kembali diberlakukan di China. Saat ini, Presiden Xi Jinping tengah memimpin penanganan covid agar bisa kembali terkendali.

Bila dibanding lonjakan kasus negara lain, angka positif covid-19 di China sebetulnya masih sangat kecil.

BACA JUGA:  Lockdown China Bikin Waswas - Dunia Wajib Tahu

China melaporkan 23 kasus domestik baru pada hari Kamis, kurang dari setengah dari jumlah hari sebelumnya.

Mengutip Worldometers, tambahan ini membuat total kumulatif kasus di China menjadi 96.938 kasus yang diiringi 4.636 kematian.

BACA JUGA:  Duh, Gelombang Ketiga Covid-19 Jadi Bahaya Besar di Akhir Tahun!

Tapi China tak mau mengambil risiko. Negeri Panda itu terlihat sangat khawatir dengan cepatnya penularan virus.

Untuk diketahui, kasus terbaru muncul pertama kali 17 Oktober dari kelompok wisata dan menyebar ke 11 provinsi.

BACA JUGA:  Covid China Menggila - Xi Jinping Tak Berdaya

Dan dalam sepekan terakhir, otoritas kesehatan China sudah menemukan hampir 200 orang dinyatakan terinfeksi. 

"Pejabat kota juga telah mulai menguji seluruh penduduk dan melacak kontak dekat dari pasien yang terinfeksi," ujar keterangan pemerintah dikutip dari Channel News Asia, Jumat (29/10/2021).

Lockdown akhirnya menjadi kebijakan yang dipili. Penyebaran varian Delta di sejumlah negara membuat China benar-benar waspada.

Pemerintah China memutuskan untuk menerapkan langkah-langkah penguncian di Heihe, Provinsi Heilongjiang.

Sekitar 1,6 juta penduduk diperintahkan untuk tinggal di rumah dan dilarang bepergian kecuali keperluan esensial.

Selain itu, pejabat kota juga telah mulai menguji seluruh penduduk dan melacak kontak dekat dari pasien yang terinfeksi.

"Layanan bus dan taksi telah ditangguhkan dan kendaraan tidak diizinkan meninggalkan kota," tambah keterangan pemerintah.

Dengan penguncian ini, kota yang berada di perbatasan Rusia ini menjadi kota ketiga yang di-lockdown oleh otoritas berwenang Negeri Tirai Bambu.

Sebelum Heihe, penguncian telah diterapkan di kota Lanzhou, Provinsi Ghansu dan Eijin, Provinsi Mongolia Dalam.

Selain di tiga kota itu, penguncian yang sifatnya lokal atau per kompleks perumahan juga dilakukan di ibu kota Beijing.

Pejabat di distrik Changping, barat laut Beijing, telah meningkatkan pelacakan kontak dan memperketat protokol keselamatan covid.

Actionnya sangat cepat. Beijing dilaporkan sudah mengadakan tes terhadap 35 ribu orang warganya.

"Siapa pun yang berusia 18 tahun atau lebih yang telah menerima dua dosis vaksin China dan termasuk dalam kelompok berisiko," sebut pemerintah, awal pekan ini.

Itu termasuk mereka yang berpartisipasi, mengatur atau bekerja di fasilitas permainan.

Selain itu, Beijing juga menawarkan suntikan dosis vaksin booster untuk memperkuat pertahanan tubuh melawan covid-19.

Maklum, kota itu akan menjadi tuan rumah olimpiade musim dingin dalam 4 bulan ke depan. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co