GenPI.co - Kepala kebijakan Uni Eropa Josep Borrell pada Minggu (3/10) mengatakan, Afghanistan akan runtuh sistem ekonomi & sosialnya dan berisiko berubah jadi bencana kemanusiaan..
Menulis dalam sebuah blog, Borrell mengatakan bahwa Taliban untuk mematuhi persyaratan yang memungkinkan lebih banyak bantuan internasional demi menghindari skenario terburuk.
"Afghanistan sedang mengalami krisis kemanusiaan yang serius dan keruntuhan sosial-ekonomi, yang akan berbahaya bagi warga Afghanistan, kawasan dan keamanan internasional," ungkapnya.
Harga pangan di negara itu telah melonjak lebih dari 50% sejak Taliban mengambil alih kekuasaan pada Agustus.
Pembekuan aset Afghanistan senilai $9 miliar yang disimpan dalam cadangan bank sentral asing dan penarikan pendapatan asing memicu inflasi.
Sistem perbankan Afghanistan sebagian besar lumpuh, dengan orang-orang tidak dapat menarik uang.
Sementara sistem kesehatan negara itu - yang sangat bergantung pada bantuan asing - hampir runtuh, menurut Borrell.
"Jika situasinya berlanjut dan dengan mendekatnya musim dingin, ini berisiko berubah menjadi bencana kemanusiaan," tulisnya, seraya menambahkan bahwa ini dapat memicu migrasi massal ke negara-negara tetangga.
27 negara Uni Eropa telah meningkatkan bantuan kemanusiaan ke Afghanistan sejak Taliban mengambil alih kekuasaan, tetapi menghentikan bantuan pembangunannya .
Langkah ini yang juga diambil oleh negara-negara lain dan Bank Dunia.
Borrell mengatakan, tanggapan Uni Eropa terhadap krisis akan tergantung pada perilaku otoritas Afghanistan yang baru. Dan, setiap dimulainya kembali hubungan akan membutuhkan kepatuhan dengan kondisi termasuk hak asasi manusia.
"Ini terutama mengharuskan Taliban mengambil langkah-langkah yang memungkinkan komunitas internasional membantu rakyat Afghanistan," katanya,.
Dia juga menambahkan bahwa staf wanita dari badan-badan internasional harus mampu melakukan pekerjaan mereka.
Laporan luas tentang pelanggaran hak asasi manusia dan pengucilan anak perempuan dari sekolah telah merusak optimisme bahwa pendekatan Taliban telah berubah sejak pertama kali menguasai Afghanistan antara tahun 1996 dan 2001.
Borrell bertemu dengan pejabat Qatar pekan lalu di ibukota Qatar, Doha, di mana Taliban memiliki perwakilan.
Dia mengatakan kontak Qatar dengan Taliban ditujukan untuk memoderasi perilaku mereka dan mendesak Doha untuk menggunakan kontaknya dengan mereka untuk memastikan "skenario terburuk" untuk Afghanistan dapat dihindari.(Reuters)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News