GenPI.co - Militer Amerika Serikat (AS) diperingatkan oleh CIA tentang kehadiran warga sipil, termasuk anak-anak, beberapa detik sebelum serangan drone di Kabul, 29 Agustus silam.
Tiga sumber anonim mengatakan kepada CNN bahwa peringatan itu dikirim setelah serangan diluncurkan, meskipun tidak jelas kapan tepatnya peringatan CIA dikeluarkan.
Serangan pesawat tak berawak 29 Agustus, yang menurut Pentagon menargetkan seorang pembom bunuh diri ISIS, menewaskan 10 warga sipil Afghanistan termasuk tujuh anak-anak.
Namun, penyelidikan New York Post dari awal September menemukan hal lain.
Bahwa yang menurut laporan militer AS diyakini sebagai pembom bunuh diri dengan bahan peledak di Toyota Corolla-nya, ternyata adalah pekerja bantuan yang kembali ke keluarganya.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengidentifikasi pria yang tewas dalam serangan pesawat tak berawak itu sebagai Zemari Ahmadi.
Dia adalah pegawai yang telah bekerja selama 14 tahun Nutrition and Education International, sebuah LSM AS yang memerangi kekurangan gizi.
"Kami sekarang tahu bahwa tidak ada hubungan antara Ahmadi dan ISIS-Khorasan, bahwa aktivitasnya pada hari itu sama sekali tidak berbahaya dan sama sekali tidak terkait dengan ancaman yang kami yakini akan kami hadapi," kata Austin dalam pernyataannya.
Pada hari Jumat (17/9), kepala Komando Pusat AS Jenderal Korps Marinir Frank McKenzie menyebut serangan itu sebagai "kesalahan tragis."
Serangan pesawat tak berawak itu terjadi tiga hari setelah seorang pengebom bunuh diri ISIS menewaskan 13 tentara AS dan puluhan warga sipil Afghanistan.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News