GenPI.co - Manuver militer China di Laut China Selatan bikin Jepang dan Vietnam geregetan. Dua-duanya langsung menantang China perang besar.
Belakangan, aktivitas militer China di kawasan yang masih disengketakan itu menunjukkan kenaikan.
Dari mulai pengerahan ribuan kapal penangkap ikan, manuver kapal selam, hingga membangun pangkalan militer, semua sudah dilakukan.
Semua kapal asing yang melintas di Laut China Selatan sampai diwajibkan melaporkan titik koordinat dan aktivitasnya ke otoritas China.
Jepang dan Vietnam akhirnya murka. Dua negra itu sampai sepakat meningkatkan kerja sama melalui kesepakatan baru perihal ekspor peralatan dan teknologi pertahanan.
Kesepakatan ini dilakukan di tengah kekhawatiran tentang meningkatnya pengaruh militer China.
Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi mengatakan, kesepakatan yang ditandatangani pada Sabtu (11/9/2021), meningkatkan kemitraan pertahanan kedua negara ke tingkat yang baru
Jepang dan Vietnam, menurutnya, berencana memperdalam hubungan pertahanan melalui latihan bersama multinasional dan cara lain.
"Rincian tentang transfer peralatan khusus, termasuk kapal angkatan laut, akan dibahas dalam pembicaraan berikutnya," kata kementerian pertahanan Jepang dalam sebuah pernyataan melansir Al Jazeera, Senin (13/9/2021).
Jepang dan Vietnam disebut akan menahan diri dari tindakan provokasi.
Tapi bila sudah keterlaluan, Jepang dan Vietnam disebut bakal mempertahankan kedaulatan negaranya. Bila berarti perang besar, itu akan dilakukan.
"Jepang dan Vietnam menentang kuat setiap upaya sepihak untuk mengubah status quo dengan paksaan atau kegiatan apa pun yang meningkatkan ketegangan," sebut Kishi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News