GenPI.co - Ramalan PBB yang satu ini bisa bikin Afghanistan dag-dig-dug. Negara yang dikendalikan Taliban itu diprediksi akan runtuh dan hancur karena kekurangan uang.
Direktur Asia di PBB, Kanni Wignaraja menyebut, angka kemiskinan di Afghanistan bisa melonjak hingga 97 persen pada pertengahan 2022.
Itu terjadi karena uang asing mengering dan wabah covid-19 yang parah.
Deborah Lyons, Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal PBB di Afghanistan juga sama.
Dia langsung menyerukan kepada negara-negara di dunia untuk memberikan kesempatan kepada Taliban untuk membentuk pemerintahan dan menghadapi penurunan ekonomi yang parah.
"Uang harus mengalir ke Afghanistan untuk mencegah kehancuran total ekonomi dan tatanan sosial," kata Lyons dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB, seperti dikutip AFP, Jumat (10/9/2021).
Jika tidak, Lyons memprediksi akan ada kemerosotan ekonomi yang parah.
Dan hal ini bisa membuat jutaan orang jatuh ke dalam kemiskinan dan kelaparan.
"Ini juga bisa memicu gelombang besar pengungsi dari Afghanistan dan membuat Afghanistan mundur dari generasi ke generasi," terangnya.
Pemerintah Afghanistan yang baru bahkan disebut tidak dapat membayar gaji dan mengatasi badai krisis. Mata uang akan terus jatuh.
Belum lagi kenaikan tajam harga makanan dan bahan bakar dan kurangnya uang tunai di bank swasta. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News