GenPI.co - Anggota Taliban pada hari Sabtu (4/9) menghapus mural yang mempromosikan perawatan kesehatan dan peringatan terhadap bahaya HIV.
Bahkan mural yang bahkan memberi penghormatan kepada beberapa kontributor asing ikon Afghanistan, seperti antropolog Nancy Dupree, yang sendirian mencatat warisan budaya yang kaya Afghanistan, ikut dilenyapkan
Banyak pihak mengkhawatirkan bahwa itu adalah bagian dari upaya untuk menghapus pengingat dari 20 tahun terakhir.
Mural-mural itu kemudian diganti dengan slogan-slogan ucapan selamat kepada rakyat Afghanistan atas kemenangan mereka.
Seorang juru bicara komisi budaya Taliban, Ahmadullah Muttaqi, merilis pernyataan di Twitter bahwa mural itu bertentangan dengan nilai-nilai masyarakat.
“Mereka (mural-red) merusak pikiran para mujahidin dan sebaliknya kami menulis slogan yang akan berguna bagi semua orang,” cuit Muttaqi.
Sementara itu, sekelompok perempuan muda turun ke jalan di kota Kabul untuk menuntut persamaan hak kepada penguasa baru.
Farhat Popalza seorang mahasiswa berusia 24 tahun yang ikut berdemo mengatakan dia ingin menjadi perpanjangan tangan wanita Afghanistan yang tidak bersuara karena takut untuk turun ke jalan.
“Saya adalah suara para wanita yang tidak dapat berbicara. Mereka pikir ini adalah negara laki-laki tetapi tidak, ini adalah negara perempuan juga,” katanya kepada Associated Press.
Popalzai dan rekan-rekannya terlalu muda untuk mengingat pemerintahan Taliban yang berakhir pada 2001 lantaran invasi Amerika Serikat.
Ketakutan mereka didasarkan pada cerita yang mereka dengar tentang perempuan yang tidak diizinkan pergi ke sekolah dan bekerja.(AP)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News