GenPI.co - Jet tempur siluman F-35 Amerika Serikat (AS) ternyata kurang sangar. Di balik klaim kecanggihannya, sisi bertahan jet siluman ini sangat amburadul.
Kelemahan ini dibuka ketua Komite Angkatan Bersenjata Parlemen Amerika, Adam Smith.
Smith mendorong militer AS lebih banyak investasi dalam platform tak berawak yang lebih kecil daripada jet tempur mahal tersebut.
Selain kritiknya terhadap kemampuan bertahan F-35, Smith juga mendorong lebih banyak kompetisi dalam program upgrade, terutama yang berkaitan dengan mesin.
Mesin Pratt & Whitney’s F135 telah menjadi sumber perbaikan dan penundaan yang lama.
Baik GE maupun Pratt saat ini mengambil bagian dalam Program Transisi Mesin Adaptif (AETP) Angkatan Udara.
AETP terutama ditujukan untuk platform masa depan seperti program Next-Generation Air Dominance (NGAD).
"Ini adalah mesin yang berpotensi digunakan di F-35 juga,” kata Smith.
Berbicara pada acara virtual yang diselenggarakan Brookings Institution, Smith dengan cepat mencatat bahwa F-35 masih lebih dapat bertahan daripada pesawat tempur lain seperti F-16.
“Tapi itu juga memiliki beberapa lingkungan yang tidak akan bisa dimasuki karena seberapa banyak teknologi rudal telah meningkat sejak kami mulai membangunnya,” kata Smith, seperti dikutip Air Force Magazine.
Lockheed Martin, pembuat pesawat tempur siluman generasi kelima, sebelumnya mengeklaim F-35 adalah jet tempur paling mematikan, dapat bertahan, dan terhubung di dunia.
Angkatan Udara AS berencana untuk membeli 1.763 unit pesawat F-35, yang akan menjadikannya armada terbesar di layanan tersebut.
Smith, di sisi lain, tidak merahasiakan ketidaksenangannya dengan program F-35. Pada bulan Maret, dia menyebut pesawat tempur itu sebagai “lubang tikus”, dan pada bulan Juni, dia mengecam biaya pemeliharaan program F-35 yang tinggi.
Masalah survivabilitas, bagaimanapun, menghadirkan tantangan yang berbeda.
Pada saat yang sama, layanan tersebut juga mengakui bahwa kontrol udara yang luas dalam konflik kelas atas tidak lagi dapat dicapai.
Dalam lingkungan ancaman yang sangat diperebutkan, Smith mengatakan platform seperti F-35 terlalu besar untuk tidak terdeteksi sama sekali.
Sebagai gantinya, dia menganjurkan untuk lebih banyak investasi di platform yang lebih kecil dan lebih dapat bertahan, dalam banyak kasus platform tak berawak. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News