Cengkeraman PM Malaysia Lepas, Besok Muhyiddin Yassin Mundur

15 Agustus 2021 18:05

GenPI.co - Cengkeraman kuat Perdana Menteri (PM) Malaysia akhirnya lepas. Muhyiddin Yassin dikabarkan akan mengundurkan diri kepada Raja Malaysia Sultan Abdullah Ahmad Shah, Senin (16/8).

Kabar itu disampaikan Menteri Departemen Perdana Malaysia bidang Penugasan Khusus, Mohd Redzuan Md Yusof.

Mohd Redzuan mengatakan Muhyiddin memberi tahu anggota partai tentang keputusannya mengundurkan diri.

BACA JUGA:  Pemimpin Negara Tertua, PM Malaysia Mahathir Mohamad Ultah ke-94

PM Malaysia itu disebut tidak memiliki pilihan lain untuk mempertahankan pemerintahan.

"Besok akan ada rapat kabinet khusus. Setelah itu, dia menuju istana untuk mengajukan pengunduran dirinya," kata Mohd Redzuan, Minggu (15/8).

BACA JUGA:  Menanti Janji Mahathir Mohamad, Jadikan Anwar Ibrahim PM Malaysia

Sebelumnya Muhyiddin secara terbuka mengakui tak memiliki suara mayoritas di Parlemen, Jumat (13/8).

Sebagai imbal balik, Muhyiddin menjanjikan tujuh tawaran kepada para pemimpin partai oposisi.

BACA JUGA:  PM Malaysia Ngeri-ngeri Sedap, Menterinya Kompak Mundur

Namun demikian pada Sabtu lalu partai oposisi ramai-ramai menolak tawaran tersebut, salah satunya Pakatan Harapan.

"Ini adalah kali pertama dalam sejarah Malaysia seorang Perdana Menteri mengakui ia telah kehilangan suara mayoritas, tapi terus mencari dukungan," menurut keterangan resmi Pakatan Harapan.

Pakatan Harapan telah mengambil sikap untuk menolak keras semua tawaran dari Tan Sri Muhyiddin.

Penolakan juga disampaikan Presiden UMNO, Datuk Seri Ahmad Zahid Hamidi dan Presiden Pejuang Tanah Air, Mukhriz Mahathir.

Ahmad juga menyarankan masyarakat untuk tetap tenang sampai Yang di-Pertuan Agong melakukan tanggung jawab konstitusionalnya berdasarkan Pasal 40 (2) untuk mengangkat perdana menteri baru dari anggota DPR.

Penolakan lain disampaikan Majelis Kepresidenen Pakatan Harapan Anwar Ibrahim (Presiden Partai Keadilan Rakyat), Hj Mohamad Sabu (Presiden Partai Amanah Negara), dan Lim Guan Eng (Presiden Partai Tindakan Demokratik atau DAP) dalam pernyataan pers di Kuala Lumpur, Sabtu.

Dikutip The Strait Times,Tan Sri Muhyiddin dijadwalkan akan melakukan audiensi dengan Raja Malaysia pada Senin sore, ketika penguasa diperkirakan akan menekannya untuk segera mengadakan mosi tidak percaya di Parlemen.

Cengkeraman Muhyiddin pada kekuasaan memang sudah genting sejak dia berkuasa pada Maret 2020.

Dikutip Reuters, tekanan kepada Muhyiddin meningkat setelah beberapa anggota parlemen dari partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), yang merupakan kubu terbesar dalam aliansi yang berkuasa, menarik dukungan. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co