GenPI.co - Militer Israel mengatakan artilerinya memborbardir kawasan Lebanon selatan pada Selasa (20/7). Hal itu dilakukan setelah beberapa jam setelah dua roket ditembakkan dari wilayah itu ke wilayah Israel.
Tentara Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan menyatakan, pertahanan udara mencegat salah satu roket, dan yang kedua jatuh di area terbuka. Tidak ada cedera atau kerusakan yang dilaporkan.
Pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon, yang dikenal sebagai UNIFIL, mengatakan radarnya mendeteksi roket yang ditembakkan dari Lebanon selatan menuju Israel tepat sebelum pukul 04.00 (01:00 GMT) pada hari Selasa.
“Selanjutnya, artileri Israel menembak ke arah Lebanon,” kata pasukan PBB.
Tentara Lebanon mengatakan Israel menembakkan 12 peluru artileri ke daerah Wadi Hammoul, tidak menyebabkan kerusakan atau korban jiwa.
Tentara mengatakan unitnya di sana telah menemukan tiga landasan peluncuran untuk roket tingkat di daerah al-Qulaylah.
Salah satunya dengan roket yang disiapkan untuk menembak yang kemudian dinonaktifkan oleh unit khusus tentara.
Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Lebanon bertanggung jawab atas serangan roket itu.
Dia juga mengatakan bahwa Israel akan bertindak melawan segala ancaman terhadap kedaulatan dan warganya.
"Kami tidak akan membiarkan krisis sosial, politik dan ekonomi di Lebanon berubah menjadi ancaman keamanan bagi Israel," kata Gantz.
Lebanon telah berjuang dengan krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya, termasuk krisis ekonomi yang telah menimbulkan kekhawatiran akan gelombang kekerasan di sana.
UNIFIL mengatakan telah melakukan kontak dengan pejabat militer di Lebanon dan Israel untuk "mendesak pengekangan maksimum" untuk menghindari eskalasi lebih lanjut.
“Baik penjaga perdamaian dan tentara Lebanon meningkatkan keamanan di daerah itu dan meluncurkan penyelidikan,” kata misi tersebut.
Insiden pada hari Selasa di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel terjadi beberapa jam setelah seorang pejabat militer Suriah mengatakan Israel melakukan serangan udara di dekat kota Aleppo di Suriah utara.
Kantor berita negara Suriah mengatakan pertahanan udara mencegat sebagian besar rudal dalam serangan itu.(Aljazeera)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News