GenPI.co - Politikus Partai Gerindra Fadli Zon blak-blakan menilai kebijakan yang sudah diambil pemerintah belum memadai untuk memutus kedaruratan covid-19.
Fadli Zon juga menilai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang diterapkan di wilayah Jawa-Bali ini tidak bisa dianggap luar biasa.
"Dalam praktiknya, di lapangan kebijakan ini belum bisa membatasi kegiatan masyarakat,” ujar Fadli Zon kepada GenPI.co, Kamis (8/7).
Terlebih lagi, lanjut dia, pemerintah masih membuka pintu bandara dan pelabuhan untuk tenaga kerja asing dari China.
"TKA China tetap masih bisa melenggang masuk," tegasnya.
Sementara itu, Pengamat Politik Lingkar Wajah Kemanusiaan (LAWAN Institute) Muhammad Mualimin menilai Megawati Soekarnoputri memiliki andil penting soal kedatangan tenaga kerja asing (TKA) China.
Menurut analisisnya, Megawati diduga telah meminta Presiden Jokowi agar membuka pintu lebar-lebar kepada TKA China.
"Saya kira Megawati sudah pesan ke Jokowi, bahwa Indonesia harus jaga jarak dengan Amerika Serikat dan mulai akrab dengan China dan Rusia," jelas Muhammad Mualimin kepada GenPI.co, Rabu (7/7).
Menurutnya, karena faktor sejarah bahwa Mantan Presiden Soekarno lebih dekat dengan sosialisme ketimbang kapitalisme Barat.
"Megawati lebih nyaman RI berteman dengan Rusia dan China ketimbang Amerika Serikat," ungkapnya.
Selain itu, Mualimin menjelaskan, Presiden China Xi Jinping sedari awal juga menekan Presiden Jokowi.
"Jika Indonesia ingin mendapatkan investasi dari negaranya, harus mau dimasuki TKA China," bebernya.
Sebagaimana diketahui, saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Skala Mikro (PPKM) Darurat untuk memperketat aktivitas domestik.
Namun, kenyataannya berbanding terbalik dengan kebijakan pemerintah terkait aktivitas internasional seperti kedatangan Tenaga Kerja Asing (TKA) China.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News