GenPI.co - Paus Fransiskus pada hari Kamis (8/7) mengirimkan belasungkawa ke Haiti menyusul pembunuhan keji terhadap Presiden Jovenal Moise.
Menurut sebuah telegram yang ditandatangani oleh Sekretaris negara Vatikan, pemimpin umat katolik sedunia itu mengutuk semua bentuk kekerasan sebagai cara menyelesaikan krisis dan konflik.
Dalam pesannya, Paus Fransiskus juga mengatakan bahwa dia berdoa untuk orang-orang Haiti dan untuk Martine Moïse, istri presiden yang juga terluka parah dalam serangan hari Rabu (7/7) di rumah mereka.
“Mengharapkan bagi orang-orang Haiti tersayang masa depan harmoni persaudaraan, solidaritas dan kemakmuran,” pesan paus berusia 84 tahun yang baru pulih dari operasi usus itu.
Pada Januari 2018, Moïse bertemu dengan Paus Fransiskus dan pejabat Vatikan untuk membicarakan masalah sosial yang menimpa negara Karibia.
“Pembicaraan terutama mengenai kaum muda, kaum miskin dan yang paling rentan,” kata Takhta Suci saat itu.
Sebelumnya pada tahun 2015, Fransiskus mengadakan konferensi khusus di Haiti untuk memperingati lima tahun gempa dahsyat yang menewaskan lebih dari 100.000 orang.
Kondisi Haiti sendiri makin suram pascapembunuhan Presiden Moise.
Perdana Menteri Claude Joseph mengambil alih kepemimpinan Haiti dan menetapkan keadaan pengepungan selama dua minggu.
Pihak berwenang mengatakan bahwa selama upaya peringkusan, polisi membunuh empat tersangka, menahan dua lainnya dan membebaskan tiga petugas yang disandera.(AP)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News