Kalah dari Taliban, 1.000 Tentara Afghanistan Kabur ke Tajikistan

07 Juli 2021 01:20

GenPI.co - Lebih dari 1.000 tentara Afghanistan melarikan diri ke negara tetangga Tajikistan pada hari Senin (5/7) untuk menghindari bentrokan dengan Taliban.

Eksodus tentara tersebut menyusul pertempuran akhir pekan lainnya di sebagian besar pedesaan utara di mana Taliban telah menguasai puluhan distrik.

Kondisi ini memicu kekhawatiran bahwa pasukan Afghanistan berada dalam krisis.

BACA JUGA:  Otoritas Palestina Makin Beringas, Nasib Aktivis di Tubir Maut

"Mereka tidak mau menyerah. Mereka telah meminta bala bantuan tetapi seruan mereka diabaikan," kata Abdul Basir, seorang tentara yang berbasis di batalyon di provinsi Badakhshan yang anggotanya melarikan diri melintasi perbatasan.

Amerika Serikat mengumumkan pada hari Jumat bahwa mereka telah menyerahkan Pangkalan Udara Bagram - pusat operasinya - kepada pasukan keamanan Afghanistan.

BACA JUGA:  Afghanistan Jadi Medan Perang, Taliban Menyerang dengan Garang

Momentum itu juga menjadi tanda yang secara efektif mengakhiri operasi di negara itu setelah hampir dua dekade pertempuran.

Komite keamanan nasional Tajikistan mengatakan bahwa 1.037 tentara pemerintah Afghanistan telah melarikan diri ke negara bekas Soviet untuk menyelamatkan hidup mereka"setelah bentrokan dengan Taliban pada malam hari.

BACA JUGA:  Sepeninggalan AS, Taliban Mulai Beringas Lagi! Polisi Diserang

"Dengan mempertimbangkan prinsip bertetangga yang baik dan berpegang pada posisi non-intervensi dalam urusan internal Afghanistan, personel militer pasukan pemerintah Afghanistan diizinkan memasuki wilayah Tajik," kata pernyataan itu, yang diterbitkan oleh agen informasi negara Tajikistan.

Analis Atta Noori yang berbasis di Kabul mengatakan bahwa para tentara tersebut telah kehilangan moral mereka.

"Mereka bingung -- di hampir setiap distrik yang direbut Taliban, mereka mengirim tim tetua untuk berbicara dengan tentara dan membuat mereka menyerah," katanya

Dia menambahkan bahwa Ini adalah situasi darurat bagi pemerintah Afghanistan. Mereka perlu meningkatkan serangan balasan mereka sesegera mungkin.

Kecepatan dan mudahnya bagi Taliban untuk mengambil alih secara efektif atas banyak provinsi, termasuk Badakhshan dan Takhar merupakan pukulan psikologis besar-besaran bagi pemerintah Afghanistan.

Kedua provinsi itu pernah menjadi benteng bagi Aliansi Utara anti-Taliban selama perang saudara yang mengerikan pada 1990-an dan tidak pernah dikalahkan oleh para militan.

Situasi mengerikan di utara disertai dengan laporan bahwa Taliban juga semakin dekat ke ibu kota provinsi di benteng selatan mereka Kandahar dan Helmand, dengan distrik-distrik utama di pinggiran kedua kota yang diambil oleh kelompok itu.

"Kami sangat lelah dengan perang ini. Setidaknya hari ini hal yang benar telah dilakukan, dan satu pihak harus mengambil kendali," kata Shir Mohammad Barekzai, seorang penduduk distrik Nawa Helmand yang direbut oleh Taliban Senin pagi.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co