Lockdown Malaysia Kian Ketat Kuala Lumpur Diatur Jadi Begini

02 Juli 2021 12:20

GenPI.co - Tak hanya Indonesia yang mengetatkan aturan pergerakan manusia di tengah pandemi. Malaysia juga sama. Mulai Sabtu (3/7), lockdown Kuala Lumpur akan dibuat superketat.

Malaysia memang kembali melaporkan lonjakan covid-19 dalam beberapa hari terakhir.

Pada Kamis saja, Malaysia mencatat 6.988 kasus covid-19 baru dengan 84 kematian.

BACA JUGA:  Dampak Covid-19, Pekerja Migran Indonesia di Malaysia Dipulangkan

Angka ini melonjak setelah Malaysia sempat mencatat rata-rata 5.000 kasus Covid-19 harian setelah menerapkan lockdown sejak 1 Juni lalu.

Dengan lonjakan ini, Pemerintah Negeri Jiran terlihat kian jauh dari pelonggaran lockdown.

BACA JUGA:  Bekerja Judi Online di Malaysia, Tiga TKI Dideportasi

Malaysia menyatakan bahwa mereka tak akan mencabut lockdown sebelum kasus covid-19 harian di bawah 4.000.

Mereka juga enggan mencabut lockdown sebelum tingkat keterisian tempat tidur (BOR) di ICU turun. Pekan lalu, BOR di ICU Malaysia masih di atas 100 persen.

BACA JUGA:  Investor Malaysia Akan Kuasai Wisata Bahari Riau

Malaysia juga belum mencapai target vaksinasi 10 persen populasi yang diprediksi baru tercapai pada pertengahan Juli mendatang.

Sejumlah realita tadi membuat otoritas di Malaysia waspada. Menteri Senior urusan Keamanan Malaysia, Ismail Sabri Yaakob, mengatakan bahwa pemerintah akan memperketat lockdown.

Nantinya akan ada aturan jam malam pada pukul 20.00. Ismail menjelaskan bahwa pengetatan lockdown ini akan berlaku di 14 daerah di Kuala Lumpur dan 34 sub-distrik di kawasan Selangor.

Menurut Ismail, pengetatan aturan ini diperlukan karena kasus Covid-19 di kawasan-kawasan tersebut melonjak dengan rata-rata mencapai 12,1 kasus setiap 100 ribu penduduk.

"Selangor mencatat rata-rata 1.800 hingga 1.900 kasus sehari, sementara Kuala Lumpur mencatat 600 hingga 1.000 kasus per hari," ujar Ismail dalam pernyataan yang dikutip The Straits Times, Kamis (1/7).

Ismail juga menyoroti angka penularan yang masih berada di tingkat 1,0 meski pemerintah sudah menerapkan lockdown nasional sejak 1 Juni lalu.

"Situasi ini sangat mengkhawatirkan karena kita harus memperhatikan kepadatan penduduk dan penyebaran tiga varian baru yang lebih berbahaya," tutur Ismail merujuk pada varian Alfa, Beta, dan Delta. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co