GenPI.co - Orang-orang bersenjata bertopeng menyerbu kompleks organisasi pembersih ranjau di Afghanistan utara, menewaskan sedikitnya 10 pekerja dan melukai 16 lainnya.
Ada 110 pekerja di kamp amal HALO Trust di provinsi Baghlan pada saat serangan pada Selasa (8/6/2021) lalu.
Dilansir Aljazeera, Kamis (10/6/2021), James Cowan, kepala eksekutif organisasi yang berbasis di Inggris, mengatakan bahwa orang-orang bersenjata itu ingin menemukan orang-orang tertentu dari kelompok etnis tertentu.
Kemudian pada hari Rabu (9/6/2021) kemarin, kelompok pemantau intelijen SITE menyatakan kelompok bersenjata ISIL (ISIS) telah mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Sebelumnya, pemerintah menyalahkan Taliban atas serangan itu, tetapi kelompok bersenjata itu membantah bertanggung jawab.
Dia menyebutkan para pejuang Taliban benar-benar membantu mengakhiri serangan itu, yang terjadi ketika puluhan penjinak ranjau sedang bersantai di kompleks itu setelah seharian mencari persenjataan di daerah tersebut.
“Taliban lokal sebenarnya datang untuk membantu kami, dan Taliban sendiri telah menyangkal bertanggung jawab, jadi kecurigaan saya adalah bahwa itu adalah organisasi yang berbeda,” kata Cowan.
Semantara, seorang yang selamat menyampaikan bahwa lima atau enam pria bersenjata memanjat dinding kompleks dan mengumpulkan semua orang sebelum menanyakan apakah ada Hazara yang hadir.
"Tidak ada yang menjawab," kata korban yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.
Dia menambahkan orang-orang bersenjata itu kemudian meminta pemimpin kompleks untuk mengidentifikasi dirinya, sebelum menembaknya hingga tewas.
"Lalu salah satu dari mereka berkata 'bunuh mereka semua. Saat mereka melepaskan tembakan, kami semua mencoba melarikan diri. Beberapa terbunuh dan beberapa, seperti saya, terluka," jelasnya.
Komunitas Syiah Hazara Afghanistan merupakan sebuah kelompok yang berjumlah hingga 15 persen dari perkiraan 30 juta penduduk Afghanistan sering menjadi sasaran pejuang ISIL, yang menganggap mereka sesat.
Seorang pejabat di daerah itu menerangkan sebagian besar pekerja yang selamat melarikan diri ke desa-desa terdekat setelah serangan itu dan polisi bekerja untuk membantu mereka.
Sedangkan, Koordinator Kemanusiaan Penduduk PBB untuk Afghanistan Ramiz Alakbarov mengutuk apa yang dia katakan sebagai serangan keji terhadap pekerja.
“Sangat menjijikkan bahwa sebuah organisasi yang bekerja untuk membersihkan ranjau darat dan bahan peledak lainnya dan memperbaiki kehidupan orang-orang yang rentan dapat menjadi sasaran,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Dalam insiden lain, sebuah helikopter tentara Afghanistan pada hari Rabu jatuh di provinsi Wardak, di sebelah barat ibukota, Kabul, menewaskan tiga anggota awak di dalamnya.
Taliban mengakui para pejuangnya telah menembak jatuh helikopter itu tetapi kementerian itu mengatakan helikopter itu berusaha melakukan pendaratan darurat setelah mengalami masalah teknis ketika jatuh.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News