GenPI.co - Hamas mengancam untuk menyerang Israel setelah negara Yahudi itu dilaporkan mencegat bantuan Qatar yang ditujukan untuk keluarga yang membutuhkan di Jalur Gaza.
Surat kabar Lebanon Al-Akhbar melaporkan pada Jumat (4/6), faksi di Gaza itu memperingatkan mediator Mesir bahwa mereka akan mengaktifkan persenjataan di sepanjang daerah perbatasan.
Hamas menambahkan bahwa pihaknya mungkin akan membuka kembali konflik sepenuhnya dengan Israel jika hibah tidak diizinkan dalam minggu depan.
Sementara itu Kantor berita KAN melaporkan bahwa Wakil Kepala Staf IDF Mayjen. Eyal Zamir mengatakan bantuan dari Qatar tidak akan masuk ke gaza sampai Hamas mengembalikan 3 orang israel yang ditahan Hamas.
Warga sipil Israel Avera Mengistu dan Hisham al-Sayed dan jenazah tentara IDF Goldin dan Oron Shaul ditahan oleh Hamas di Jalur Gaza.
Pejabat Hamas baru-baru ini menyatakan bahwa mereka terbuka untuk negosiasi kesepakatan pertukaran tahanan.
Di hari yang sama, demonstrasi massal terjadi di Tepi Barat, Palestina pada
Berita Safa Palestina melaporkan, peristiwa itu terjadi setelah Hamas menyerukan Hari Kemarahan dalam rangka memperingati Perang Enam Hari pada tahun 1967.
Bentrokan pecah antara warga Palestina dan pasukan keamanan Israel di beberapa lokasi..
Sedikitnya 10 orang cedera akibat tembakan langsung dalam bentrokan di kota Beita, yang terletak di selatan Nablus. Satu dari antara korban itu dilaporkan menderita luka parah.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News