GenPI.co - Tewasnya seorang pemuda Palestina bernama Ahmed Fahd di Ramallah, Tepi Barat Palestina menguak tabir mengenai aktivitas unit hantu Israel.
Unit bernama Musta'ribeen itu dikatakan melakukan pembunuhan diam-diam terhadap warga Palestina yang dituduh melakukan provokasi atau serangan terhadap pemukiman Israel di kawasan itu.
Shawan Jabareen, dari organisasi hak asasi manusia Al-Haq di Ramallah, mengatakan pembunuhan sedang berlangsung terhadap warga Palestina oleh pasukan keamanan Israel, khususnya unit yang menyamar.
“Pembunuhan itu adalah bagian dari kebijakan Israel yang disengaja untuk membunuh warga Palestina dari jarak dekat,” kata Jabareen kepada Al Jazeera yang dilansir pada Selasa (1/6)
Jabaren mengatakan tentara datang ke Ramallah hampir setiap malam setelah jam 2 pagi untuk melakukan penangkapan.
“Ada sejumlah kasus di mana petugas intelijen Shin Bet menelepon keluarga warga Palestina yang mereka bunuh setelah menembak mereka dari jarak dekat dan menghalangi ambulans untuk mengevakuasi mereka yang terluka parah,” jelasnya.
Jabareen mengeklaim organisasinya mendokumentasikan banyak kasus pasukan keamanan Israel yang membunuh warga Palestina ketika nyawa mereka tidak terancam.
“Kami mempresentasikan statistik dan dokumentasi ke berbagai organisasi internasional yang menunjukkan bahwa 95 persen kematian tidak diperlukan.”
Musta'ribeen adalah pasukan khusus Israel yang terkenal karena kebrutalan mereka yang menyamar sebagai orang Arab dan beroperasi di masyarakat Palestina.
Pasukan komando ini berpakaian seperti orang Arab, menggambarkan adat dan etiket budaya Arab, dan fasih berbahasa Arab dalam dialek yang sesuai.
Gary Spedding, seorang konsultan di Timur Tengah, mengatakan kegiatan Musta'ribeen memungkinkan militer Israel dan polisi perbatasan untuk mengidentifikasi pengunjuk rasa yang ingin mereka tangkap dan tahan.
Seemntara ahli urusan Israel Antoine Shalhat menjelaskan misi utama Musta'ribeen adalah pengumpulan intelijen dan operasi kontra-teroris.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News