Pengawas Nuklir PBB Gentar, Iran Diduga Sedang Bikin Bom Atom

26 Mei 2021 07:25

GenPI.co - Kepala pengawas nuklir PBB mengatakan Iran sedang memperkaya uranium ke tingkat yang hanya dicapai oleh negara-negara yang ingin membuat senjata atom. 

Karena itu, program nuklir negara tersebut  tidak dapat lagi dikembalikan ke tempatnya semula ketika kesepakatan penting tahun 2015 dicapai.

BACA JUGA: Rusia Mengganas, 3 Backfire Pengangkut Nuklir Terbang ke Suriah

"Sebuah negara yang melakukan pengayaan 60 persen adalah hal yang sangat serius - hanya negara-negara pembuat bom yang mencapai tingkat ini," kata kepala Badan Energi Atom Internasional Rafael Grossi dalam Financial Times. Rabu (26/5).

Meskipun Grossi mengakui bahwa Iran memiliki hak untuk mengembangkan program nuklirnya, ia memperingatkan konsekuensi dari tindakan tersebut yang terlalu berlebihan.

“Anda tidak dapat memasukkan jin kembali ke dalam botol - begitu Anda tahu bagaimana melakukan sesuatu, Anda tahu, dan satu-satunya cara untuk memeriksanya adalah melalui verifikasi,” katanya, mengacu pada pemeriksaan oleh pengawas PBB.

Dengan kecanggihan yang dicapai Iran, Grossi mengatakan dibutuhkan senuah verifikasi yang kokoh.
Pernyataan Grossi muncul ketika kekuatan dunia melanjutkan pembicaraan dengan Iran untuk menyelamatkan perjanjian nuklir 2015.

Tujuannya adalah  membatasi program nuklir Iran dengan imbalan pencabutan sanksi.

AS sejak itu menarik diri dari pakta tersebut, menerapkan sanksi, setelah itu Iran mulai secara terbuka mengingkari komitmennya sendiri terhadap kesepakatan itu.

BACA JUGA: Ancaman Nuklir Iran Bikin Lutut Lemas, Israel Langsung...

Pelanggaran Iran sejak penarikan AS dari kesepakatan itu termasuk peningkatan signifikan dalam kemurnian dan kuantitas uranium yang telah diperkaya.

Iran mengatakan tidak ingin membuat bom atom, bersikeras bahwa program nuklirnya hanya untuk tujuan sipil.
Meskipun kekhawatiran terhadap muncul di negara-negara barat, badan intelijen AS mengatakan Iran saat ini tidak melakukan kegiatan pengembangan senjata nuklir utama, yang diperlukan untuk menghasilkan perangkat nuklir.

Grossi memperkirakan bahwa bahkan jika kesepakatan nuklir dihidupkan kembali, tidak mungkin untuk mengembalikan program Iran ke keadaan 2015 karena telah berkembang begitu pesat.

“Program Iran telah berkembang, menjadi lebih canggih sehingga pengembalian linier ke 2015 tidak mungkin lagi. Apa yang dapat Anda lakukan adalah menjaga aktivitas mereka di bawah parameter 2015,” ucap Rafael Grossi.(*)

BACA JUGA: Surat Jenderal Iran untuk Jihad Islam Palestina, Isinya Ngeri

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co