Kematian 300.000 Warga, India Penuh Banyak Mayat, Warga Merana

25 Mei 2021 15:08

GenPI.co - India telah melewati 300.000 kematian akibat virus corona, dan menjadi negara ketiga setelah Amerika Serikat dan Brasil yang mencapai angka yang suram.

Kementerian kesehatan India melaporkan 4.454 kematian terkait virus corona selama 24 jam terakhir, dengan total jumlah kematian sekarang mencapai 303.720 setelah menambahkan 50.000 kematian hanya dalam waktu kurang dari dua minggu.

BACA JUGA: India Makin Merana, Warga Meninggal Kian Banyak, Astaga

Dilansir dari AFP, Selasa (25/5/2021), dilaporkan juga infeksi virus corona harian naik 222.315, menjadikan beban kasus negara itu sebanyak 26,75 juta.

Tonggak sejarah itu datang ketika pengiriman vaksin yang melambat merusak perjuangan negara melawan pandemi, memaksa banyak orang untuk melewatkan suntikan mereka, dan infeksi 'jamur hitam' langka yang mempengaruhi pasien Covid-19 membuat khawatir para dokter.

Namun banyak ahli percaya bahwa jumlah korban sebenarnya jauh lebih tinggi, terutama karena penyakit tersebut menyebar ke daerah pedesaan di mana mayoritas dari 1,35 miliar penduduk tinggal dan di mana fasilitas kesehatan dan pencatatannya buruk.

Sementara, beberapa negara bagian India telah menghentikan upaya vaksinasi Covid-19 untuk mereka yang berusia 18-44 tahun karena kekurangan pasokan vaksin.

Negara-negara di mana vaksinasi untuk kelompok usia ini telah dihentikan termasuk Chhattisgarh, New Delhi, Karnakata, Maharashtra dan Rajasthan dan semuanya di antara yang paling parah terkena dampak gelombang kedua pandemi saat ini.

Orang berusia 45 tahun ke atas juga mengalami kesulitan untuk mendapatkan dosis kedua mereka di beberapa wilayah, dengan sejumlah pusat vaksinasi tetap ditutup di kota-kota seperti New Delhi, Mumbai dan Pune.

"Delhi juga kekurangan dosis Covaxin untuk kelompok usia 45 tahun lebih, kami memiliki persediaan hanya untuk satu hari lagi, kami memiliki persediaan Covishield selama seminggu," kata Atishi dari Partai Aam Aadmi yang berkuasa di Delhi.

Negara itu mulai menginokulasi 1,3 miliar penduduknya pada 16 Januari dengan dua vaksin yang disetujui oleh regulator obatnya.

Ini adalah Covishield, yang merupakan nama produksi vaksin AstraZeneca di India oleh Serum Institute of India yang berbasis di Pune, dan Covaxin, diproduksi oleh Bharat Biotech yang berbasis di Hyderabad.

Pemerintah telah merencanakan untuk memvaksinasi 300 juta orang pada bulan Juli tetapi sejauh ini sudah lebih dari 195 juta suntikan dan hanya 43 juta orang telah menerima dua suntikan yang dibutuhkan.

Jumlah vaksin yang diberikan setiap hari telah menurun selama sebulan terakhir dari 3,2 juta dosis pada 26 April menjadi 2,4 juta pada 11 Mei dan menjadi 1,5 juta pada hari Sabtu (22/5/2021) lalu.
 
“Vaksinasi benar-benar satu-satunya jawaban dan orang India sudah membayar mahal untuk cara pemerintah melakukan perencanaan, penetapan harga dan peluncuran,” terang ahli virologi Dr T Jacob John.

Sedangkan, perwakilan pemerintah federal menambahkan kesalahan dalam pasokan vaksin hanya sementara dan akan ada sekitar dua miliar dosis vaksin yang tersedia antara Juni dan Desember.

Namun, para ahli menyatakan pemerintah tidak mungkin mencapai tujuan itu, menunjukkan bahwa empat dari vaksin yang menjadi dasar proyeksi pemerintah masih dalam tahap uji klinis.

BACA JUGA: Kematian di Mana-Mana, India Jadi Lautan Mayat, Warga Merana

“Kami tidak tahu apakah itu akan dilisensikan dan kapan,” ucap ahli epidemiologi Dr Chandrakant Lahariya seperti dikutip oleh surat kabar The Hindu.

Lahariya menuturkan perkiraan realistis ketersediaan vaksin antara Agustus dan Desember tahun ini sekitar 1,3 miliar dosis.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co