GenPI.co - India benar-benar gontai. Burung gagak dan anjing liar di sana tak sulit mendapatkan makanan. Ironisnya, yang dimakan adalah jenazah korban covid-19.
Sejatinya ratusan jenazah yang tak bisa dikremasi dikubur di tepi Sungai Gangga. Tapi tanah yang digali sangat dangkal.
BACA JUGA: Militer Palestina Pasti Kalah, Kekuatannya Didikte Israel
Ini membuat burung gagak dan anjing liar leluasa mendapatkan makanan dari korban covid-19 yang dikubur.
Sebuah video bahkan menunjukkan anjing-anjing liar sudah terus-menerus bekerliaran di sekitar mayat-mayat tersebut.
Sementara burung gagak, yang seolah hanya sedang menunggu giliran, terus berkicau dan sesekali menukik mendekati jasad-jasad.
New Delhi dan Mumbai masih menjadi spot teratas wilayah terparah. Dan hingga kini, dua daerah itu masih sulit melandaikan kurva korban covid-19.
"Orang-orang takut untuk mengatakan yang sebenarnya," kata Abimanyu Singh. Abimanyu bekerja di kelompok nirlaba lokal bernama Nav Prakriti Jan Kalyan Sansthan.
Dia menyebut, kremasi lokal kami biasanya digunakan untuk satu atau dua pemakaman sehari. "Sekarang ada 35 sampai 40," tambahnya.
Ya, virus covid-19 sekarang berpindah dari kota-kota besar dan ke pedesaan India. Dan di pedesaan, pengujian sangat kurang.
BACA JUGA: Mendiang Jenderal Iran Hantam Israel,Tank Merkava Remuk
Seberapa besar dampak COVID-19 di area seperti itu sulit diukur. Petaka seperti tinggal menunggu waktu.
"Pedesaan India akan menjadi tantangan besar dibandingkan dengan apa yang telah kita lihat di perkotaan India," kata Dr. Satchit Balsari, asisten profesor pengobatan darurat di Harvard Medical School, kepada panel Asia Society. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News