GenPI.co - Seorang menteri senior Israel mengatakan pihaknya akan terlebih dahulu menyerang Hamas di Gaza jika diketahui bersiap untuk menembakkan roket ke Israel.
Dia menyebut tindakan itu sebagai doktrin keamanan baru Israel setelah Operation Guardian of the Walls.
BACA JUGA: Gaza Sungguh Babak Belur Akibat Perang Israel-Hamas, Ini Buktinya
"Kami tidak bisa menunggu tembakan roket [untuk merespon di Gaza]," kata menteri bernama Tzachi Hanegbi itu dalam sebuah wawancara dengan Channel 13, Sabtu (22/5).
Dia menambahkan bahwa ini adalah perubahan total dalam prinsip militer yang tidak pernah dilakukan sebelumnya,
Hanegbi yang adalah sekutu dekat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, juga menyesali apa yang dia gambarkan sebagai pendekatan yang salah Israel dalam menangani kelompok teror di Gaza di masa lalu.
"Negara Israel selama berthaun-tahun telah menolerir penguatan Hamas, dan ini, tanpa diragukan lagi, adalah kesalahan," katanya
Dia menambahkan bahwa Israel akan memperbaiki ini dengan kebijakan keamanan baru.
BACA JUGA: Sebelum Gencatan Senjata, Hamas Mau Gelar Aksi Pemungkas! Tapi...
Henegbi juga merespons pertanyaan terkait apakah terbuka opsi untuk menggulingkan pemerintahan Hamas. Dia menyebut, Israel juga terbuka akan hal itu.
“Tetapi pilihan terakhir. Meski bisa terjadi di masa depan, hal itu akan menimbulkan biaya tinggi,” katanya.
Henegbi juga menyebut prediksinya bahwa operasi militer bulan ini di Gaza akan menghasilkan 15 tahun ketenangan di selatan.
Dia menambahkan bahwa penilaian 15 tahun didasarkan pada tahun-tahun tenang di perbatasan utara Israel setelah perang tahun 2006 dengan kelompok teror Hizbullah.(*)
BACA JUGA: Bos Hamas Ismail Haniyeh Berseru Keras, Gencatan Senjata Tanda...
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News