Rahasia Penghancuran Gedung Gaza Terbongkar, Israel Ternyata...

21 Mei 2021 15:40

GenPI.co -  

Israel dituding menyimpan misi rahasia di balik penghancuran gedung-gedung di Gaza. Alasan  utamanya ternyata bukan Hamas. Rahasia pun terbongkar.

Menurut informasi Kementerian Pemerintah Gaza yang dikutip Al Jazeera, Rabu (19/5/2021), Israel menghancurkan enam gedung tinggi.

BACA JUGA: Palestina Berjasa untuk Indonesia, Ulama 212 Nggak Bohong

Semuanya adalah ikon kota Gaza. Semuanya dibuat rata dengan tanah. Bangunan-bangunan itu termasuk lebih dari 184 properti perumahan dan komersial yang dihancurkan Israel.

Itu belum termasuk gedung-gedung yang menampung total 33 institusi media. 

Jala Tower yang berisi apartemen dan kantor media internasional seperti Al Jazeera dan Associated Press, diledakkan dengan dalih menjadi persembunyian aset militer Hamas.

Yang terbaru, gedung lima lantai Al Awqaf yang menampung sejumlah kantor termasuk Mashareq, salah satu media tertua dan paling terkemuka di Gaza, hancur lebur akibat serangan udara Israel.

Gideon Levy, kolumnis di harian Israel Haaretz mengungkapkan, bombardir serangan udara Israel di gedung-gedung tinggi bertujuan membuat pertunjukan spektakuler di televisi.

"Gedung-gedung tinggi yang dibombardir adalah pertunjukan bagus. Ini satu-satunya adegan yang disiarkan tv Israel berulang kali," katanya pada Al Jazeera.

Robohnya gedung-gedung tinggi, menurut dia, adalah sesuatu yang sangat fotogenik. "Ini menunjukkan betapa kuatnya Israel," ungkapnya.

Yahya Al Sarraj Wali Kota Gaza mengatakan, penargetan fasilitas seperti pabrik kasur Foamco dan pabrik es krim Matouk semakin melemahkan perekonomian wilayah itu.

Penargetan Israel ke infrastruktur vital juga menggangu pasokan air, sanitasi, yang berdampak pada kebersihan bagi ratusan ribu orang.

"Pendudukan Israel ini diarahkan untuk membuat para pemuda semakin putus asa, terutama ketika mereka melihat pekerjaan atau perusahaan yang mereka ciptakan semuanya hancur," terangnya

BACA JUGA: Militer Palestina Pasti Kalah, Kekuatannya Didikte Israel

Rami Aldraimli (43), Direktur Eksekutif Mashareq mengungkapkan, kerugian mereka bukan cuma materi dari mahalnya peralatan di dalam kantor. Psikis mereka juga ikut tumbang.

"Itu adalah tempat kerja, berkumpul, dan membangun ketenangan. Ini tentang ruang yang kami ciptakan untuk diri kami sendiri."

Bagi dia, uang bisa dikompensasikan. Tetapi puluhan tahun pekerjaan serta kenangan yang hilang dalam puing-puing tak bisa terganti. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co