GenPI.co - Tak ada ruang kekejian untuk Israel di mata Rusia. Presiden Rusia Vladimir Putin terang-terangan bersikap pro Palestina. Semua kejengkelannya ditujukan ke Israel.
Dalam pernyataannya, kementerian Luar Negeri Rusia menegaskan kembali posisi Negeri Beruang Merah.
BACA JUGA: Vanuatu Usilin Indonesia Lagi, Papua Barat Dibawa ke Asia Pasifik
Bagi Rusia, perampasan tanah dan properti yang terletak di atasnya, serta penciptaan permukiman oleh Israel di wilayah Palestina yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur, tidak memiliki kekuatan hukum.
"Tindakan semacam itu merupakan pelanggaran hukum internasional dan menghambat pencapaian penyelesaian damai berdasarkan pembentukan dua negara - Palestina dan Israel," ucap Kemeneterian Luar Negeri Rusia..
Presiden Rusia Vladimir Putin tak kalah emosinya. Dia bahkan tegas memperingatkan Israel.
Segala bentuk eskalasi antara Israel dan Palestina saat ini disebut menimbulkan ancaman langsung terhadap keamanan Rusia.
Ketegangan yang meningkat di Yerusalem Timur memang membuat khawatir Rusia.
Sejak pengadilan Israel memerintahkan penggusuran keluarga Palestina, situasi Timur Tengah menjadi goyang.
Solidaritas Warga Palestina yang melakukan telah menjadi sasaran pasukan Israel.
Peningkatan ketegangan tersebut mengakibatkan serangan udara oleh Israel di Gaza, yang menewaskan sedikitnya 119 orang tewas dan 830 lainnya luka-luka, menurut otoritas kesehatan Palestina.
Ini yang membuat Putin murka. Terlepas dari permusuhannya dengan Amerika, sikap Putin jadi lebih condong pro ke Palestina.
Dalam pertemuan Dewan Keamanan Rusia, Putin menyarankan untuk membahas situasi di Yerusalem dan Jalur Gaza sebelum agenda yang disepakati lainnya.
"Saya ingin meminta rekan-rekan saya untuk mengomentari situasi saat ini di Timur Tengah," katanya, seperti dikutip dari Anadolu.
BACA JUGA: Rudal Sijeel Hamas Luar Biasa, Israel Jadi Tak Bisa Berkata-kata
Putin ingin konflik Palestina-Israel segera berakhir. Semua kekerasan dihentikan. Rusia telah berikrar mendorong Israel untuk menghentikan agresi militernya.
"Konflik yang meningkat ini terjadi di sekitar perbatasan Rusia. Secara langsung mempengaruhi kepentingan keamanan Rusia. Ini harus berakhir," tegasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News