GenPI.co - Sedikitnya tujuh anak dan satu guru tewas dalam penembakan di sebuah sekolah Rusia di kota Kazan di barat daya, Selasa (11/5/2021).
Gubernur Republik Tatarstan, Rustam Minnikhanov, mengatakan, bahwa empat pria dan tiga pelajar wanita tewas dalam serangan hari Selasa, yang dilakukan oleh seorang pria bersenjata dan dimulai sekitar pukul 09:30 waktu setempat.
BACA JUGA: Wow, Senjata Usang Siap Tempur Milik China-Rusia Disita Amerika
Saat suara tembakan terdengar, dua anak terlihat melompat dari lantai tiga Sekolah Nomor 175 berlantai empat dalam sebuah video yang direkam oleh saksi.
Rekaman juga menunjukkan kendaraan layanan darurat yang diparkir di luar sekolah, dengan orang-orang berlarian ke arah gedung, mengkhawatirkan anak-anak yang masih berada di dalam.
Saksi mata menceritakan kisah mengerikan tentang tragedi itu.
“Saya berada di kelas, saya pertama kali mendengar ledakan, kemudian suara tembakan,” ujar saksi bernama Elena, seperti dilansir dari Reuters.
Sementara, menurut petugas kesehatan daerah, 21 orang dirawat di rumah sakit dengan luka, termasuk 18 anak-anak. Enam dilaporkan dalam perawatan intensif.
Selain itu, Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban dan berharap mereka yang terluka segera pulih, memerintahkan pemerintah untuk memberikan mereka semua bantuan yang diperlukan.
Putin juga memerintahkan Victor Zolotov, kepala Pengawal Nasional Rusia, untuk merevisi peraturan tentang jenis senjata yang diizinkan untuk penggunaan sipil sehubungan dengan serangan itu.
Pihak berwenang mengatakan langkah-langkah keamanan tambahan telah diberlakukan di semua sekolah di Kazan, yang terletak sekitar 800 kilometer (500 mil) timur Moskow.
BACA JUGA: Tujuh Negara Ini Ngamuk ke China dan Rusia, Faktanya Buat Kaget
"Penembakan ini harus ditindak tegas, para pelaku harus dihukum secara maskimal agar tak ada kejadian terulang yang sangat mengkhawatirkan," tegas Putin.
Sebelumnya, salah satu penembakan besar terakhir dari jenisnya terjadi di Krimea yang dicaplok Rusia pada tahun 2018, ketika seorang siswa di sebuah perguruan tinggi menewaskan 19 orang sebelum mengarahkan senjatanya ke dirinya sendiri.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News