Bukan Covid Buat India Jadi Lautan Mayat, Analisisnya Salah Semua

03 Mei 2021 22:48

GenPI.co - Rumah sakit swasta di Delhi selatan dilaporkan termasuk di antara beberapa di ibu kota India dan di seluruh India yang membunyikan alarm atas kekurangan oksigen yang melumpuhkan saat mereka berjuang untuk mengatasi pasien yang masuk, membutuhkan ventilator dan tempat tidur ICU.

Selama seminggu terakhir, administrasi Rumah Sakit Batra mengatakan mereka juga menghadapi kekurangan yang sama, tetapi oksigen tiba beberapa menit sebelum kehabisan.

BACA JUGA: Merinding, Nigeria Jadi Lautan Mayat, Semua Warga Disiksa Habis

Dilansir Aljazeera, Senin (3/4/2021), Direktur Eksekutif Rumah Sakit Batra Dr Sudhanshu Bankata mengatakan bahwa mereka membunyikan alarm SOS pertama, tetapi 'tidak ada bantuan dari mana pun'.

Seiring berlalunya hari, tingkat oksigen di bangsal perawatan kritis terus menurun drastis.

Para dokter dan staf paramedis di ICU, yang terletak di lantai lima rumah sakit di selatan Delhi bahkan bekerja dengan resusitasi manual untuk menjaga pasien tetap hidup, dan berjuang melawan waktu.

"Itu adalah situasi yang kacau," kata seorang dokter yang tidak mau mengungkapkan identitasnya karena takut akan reparasi.

Dia menyampaikan staf rumah sakit juga harus mendorong kembali anggota keluarga yang putus asa memaksa masuk ke ICU, karena khawatir tentang orang yang mereka cintai yang sakit setelah mereka mendengar pasokan oksigen berkurang.

Sementara itu, Bankata mengeluarkan video himbauan di Twitter, menyatakan rumah sakit menggunakan satu tabung oksigen yang tidak akan bertahan lebih dari 10 menit.

Sekitar tengah hari, rumah sakit kehabisan oksigen selama lebih dari satu jam, menewaskan belasan pasien di ICU, termasuk Himthani.

Itu adalah insiden kedua di ibu kota negara itu sejak gelombang kedua Covid-19 yang ganas melanda India awal bulan ini.

Sebelumnya, pada tanggal 23 April, setidaknya 26 pasien meninggal di Rumah Sakit Emas Jaipur kota itu ketika suplai oksigen di unit perawatan kritisnya habis.

“Kuota yang dialokasikan (oksigen) sangat kurang dari yang diminta Delhi,” ungkap Bankata.

BACA JUGA: Kematian di Mana-Mana, Ethiopia Jadi Lautan Mayat, Warga Tersayat

Sementara, para pemimpin juga menuntut 'peluncuran segera' dari 'program vaksinasi massal gratis di seluruh negeri'.

Selain itu, media sosial terus menjadi saluran bantuan bagi orang-orang yang putus asa mencari oksigen atau tempat tidur rumah sakit untuk anggota keluarga mereka yang terinfeksi.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co