Spesial Hari Perempuan, Kenalan dengan 4 Wanita Pengendara Moge

08 Maret 2021 19:45

GenPI.co - Hobi mengendarai motor bukan milik kaum pria saja. Seiring berjalannya waktu, semakin banyak perempuan yang menikmati kegiatan eksplorasi dengan adrenalin yang memuncak ketika menarik gas motor. 

Royal Enfield, pemimpin global di segmen sepeda motor ukuran menengah (250-750cc), menggelar riding eksklusif bagi para pengendara perempuan bertepatan dengan International Women’s Day, 8 Maret.

BACA JUGAPesan Menohok Chelsea Islan di Hari Perempuan Sedunia, Simak!

“Di Indonesia, kami melihat semakin banyak pengendara perempuan memilih Royal Enfield karena desain motor yang stylish, klasik, serta kemudi yang mudah dikendalikan,” jelas Vimal Sumbly, Head of International Business APAC, Royal Enfield dalam keterangannya.

Kebersamaan di aspal menjadi pemicu kebahagiaan tersendiri bagi 10 pengendara perempuan yang mengikuti kegiatan riding International Women’s Day bersama Royal Enfield.

1. Pramita Dina Kesuma, ibu rumah tangga

Jangan terkecoh dengan tampilan tubuhnya yang mungil. Nyatanya, Pramita (Mita) sudah khatam mengendarai motor gede (moge) sejak 30 tahun yang lalu! Motor favoritnya adalah motor berpenampilan klasik, tanpa perlu cc besar - seperti Royal Enfield Classic. 

Mita beberapa kali mengikuti riding dengan sesama pengendara perempuan dan komunitas motornya, bahkan hingga ke Dieng dan Bali. Ia memberikan pesan untuk para pengendara perempuan pemula yang ingin menjajal moge.

“Untuk persiapan touring jarak jauh, yang terpenting adalah gunakan helm, sarung tangan, sepatu, jaket, celana khusus riding, serta protector,” ungkap Mita. 

2. Johana Krisna Murti, Co-founder Aksara Jiva

Kecintaan Johana terhadap riding berawal dari melihat ayahnya yang selalu mengutak-atik motor di garasi. Menurutnya, riding itu ibarat terapi jiwa, apalagi karena ia sangat menyukai kegiatan ber-adrenalin tinggi. Salah satu momen riding favoritnya adalah ke Bali. 

Saat itu, Jo melakukan solo riding, dan mendapatkan banyak sekali kebaikan tak terduga dari orang-orang yang ditemuinya sepanjang perjalanan, mulai dari penjual es kelapa, pemilik warung, hingga polisi. 

Jo paling menyenangi Royal Enfield Himalayan karena terlihat gagah, jago ‘blusukan’, dan nyaman dikendarai.

3. Siti Riskiani Herlaksitta (Sitta), wirausaha

Tidak hanya genetik saja yang bisa diturunkan, kecintaan pada moge pun bisa diturunkan kepada anak, seperti yang dialami Sitta. Ia dulunya kerap diajak riding oleh bapak, bahkan sampai akhirnya ia membeli Royal Enfield dan melakukan touring bapak-anak ke Pangandaran. 

Sitta paling suka dengan tampilan motor klasik dan timeless. “Setiap kali riding, saya selalu teringat dengan almarhum Bapak. Ada kata-kata beliau yang masih terkenang sampai sekarang, katanya kalau naik motor Classic jangan kencang-kencang,” ungkap Sitta. 

BACA JUGAHari Perempuan Sedunia, Catat 4 Aktivitas Sehat agar Umur Panjang

4. Cassandra Gautama, wirausaha dan fotografer profesional

Bagi Cassandra, pengalaman mengendarai motor selalu lebih seru, karena riding bisa membangkitkan adrenalin. Konvoi bersama teman-teman terasa mengasyikkan karena lebih ramai, tapi ia pun menyukai sensasi berkendara sendiri, karena terasa refreshing, ibarat menyendiri dari hiruk pikuk dan rutinitas. 

“Stigma bahwa motor itu cuma buat laki-laki harus dihapus. Zaman sekarang perempuan punya mobilitas tinggi, berhak juga untuk punya komunitas motor sendiri,” ungkapnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co