GenPI.co - Keberadaan perpustakaan sebagai fasilitas baca seolah menjadi rumah kedua bagi pecinta buku, termasuk kalangan anak-anak. Salah satu perpustakaan mini dikawasan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) menjadi ruang berkumpulnya anak-anak untuk belajar dan berinteraksi.
Diungkapkan pengelola perpustakaan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Gajah Tunggal Kembangan Utara, Jakarta Barat, Djarot, bahwa konsep ruangan baca ini memang didesain ramah anak dengan dekorasi penuh warna. Tentu atmosfer ruangan lengkap dengan hiasan dinding dan karpet aphabet ini mampu membuat anak-anak betah berlama membaca.
Baca juga: Ikuti Arus Digital, Penjual Buku Blok M Beralih ke Online
“Bekerjasama dengan dinas pariwisata dan kebudayaan Jakarta, tiap hari minggu kami mengadakan lomba mewarnai bagi anak-anak di perpustakaan ini,” ungkap Djarot kepada GenPI.co di RPTRA Gajah Tunggal Kembangan Utara, Jakarta Barat, Senin (8/4).
Selain itu, untuk menggiatkan kembali budaya baca anak-anak, Djarot mengatakan pihak pengelola telah merancang program ‘Gemar Baca’. Sebuah kegiatan membaca buku selama sebulan penuh, lalu mereka menceritakan kembali ‘story telling’ terhadap isi cerita dan tokoh-tokoh dalam buku itu.
“Dimulai bulan April 2019 kita mengadakan program gemar baca yakni pengunjung didampingi pengelola melakukan kegiatan membaca selama satu bulan lalu ia akan menceritakan kembali apa yang dibacanya,” lanjutnya.
Sejauh program ini berjalan, lanjut Djarot anak-anak yang didominasi usia SF tersebut sangat antusias. Terlebih buku-buku tersebut memiliki nilai dan pesan moral yang memancing rasa keingintahuan mereka. Buku-buku tersebut mempunyai khasanah cerita rakyat dan tokoh kartun di televisi.
Antusiasme anak-anak, menurut Djarot sangat tinggi karena mereka selalu penasaran dan bertanya terhadap tokoh-tokeh cerita ini. Pengelola pun menjelaskan bahwa mereka ada yang mempunyai karakter jahat dan baik. Setelah itu anak-anak pun menceritakan satu demi satu tokoh yang ada di buku.
“Misal dongeng doraemon, darisitu anak akan diajarkan untuk mengenali karakter dari seseorang. Mengambil pesan moral yang baik untuk kehidupan. Dan menyerap nilai-nilai moral yang ada di buku itu sendiri,” ujarnya.
Tak hanya itu, di perpustakaan mini ini pihak pengelola juga kerap mendatangkan seorang pendongeng untuk menghibur anak-anak lewat sesi ‘story telling’. Saat sesi ini berlangung, anak-anak merasa bahagia dan semakin termotivasi untuk belajar dan membaca.
“Kita datangkan kak Ardi (pendongeng) sudah 3 kali hadir membawa anak anak paud di kawasan Kembangan Utara. Dengan adanya kegiatan tsb minat baca bertambah dan daya tarik terhadap perpustakaan meningkat,” tutupnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News