GenPI.co— Bukan sedang menggarap klip video, jika komunitas seni musik West Sumatera Sound Aesthetic menampilkan musik orkestra dikelilingi hamparan sawah.
Tidak seperti orkestra pada umumnya yang pentas di gedung pertunjukan yang megah, West Sumatera Sound Aesthetic (WSSA) memilih main musik di lapangan terbuka.
Sendi Ory Salatau, ketua sekaligus pendiri dari WSSA mengatakan selama ini persepsi pertunjukan musik orkestra eksklusif, yang hanya bisa disaksikan dengan membeli tiket dengan harga yang cukup tinggi. Sehingga orkestra tidak banyak dinikmati oleh masyarakat awam.
Baca juga: Di Antara Sawah & Bukit, Jembatan Gantung Ini Patut Dikunjungi
Untuk mengubah persepsi itu, WSSA memberikan edukasi kepada masyarakat, jika orkestra dapat dinikmati tanpa harus membeli tiket. WSSA akhirnya memilih bermain di luar ruangan.
Setiap Sabtu sore, WSSA yang didukung 15 musikus tampil di halaman Gedung M. Syafe’I Padang Panjang.
“Semua orang yang sedang lewat dijalan pun bisa menyaksikan pertunjukan kami. Semuanya kami lakukan dengan niat meningkatkan apresiasi [musik] pada masyarakat,” ujar Ory.
WSSA adalah komunitas seni musik yang dibentuk oleh sekelompok musisi pada 25 September 2017. WSSA berdomisili di Kota Padang Panjang, Sumatra Barat.
Salah satu misi WSSA adalah mengedukasi ilmu seni musik. WSSA menginformasikan musik merupakan cabang ilmu pengetahuan yang dapat dipelajari secara sistematis, estetis, dan dipahami dengan logis.
Saat ini, jumlah anggota dari WSSA sebanyak 105 orang, terdiri dari mahasiswa dan alumni jurusan Musik kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang.
Walaupun masih tergolong komunitas yang baru. Namun semangat untuk memberikan apresiasi kepada masyarakat melalui musik tak pernah padam.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News