Lombe, Karapan Kerbau dengan Joki Berkuda

GenPI.co— Lombe, pacuan kerbau yang bisa dijumpai di Pulau Kangean, Madura. Lomba ini unik, karena karapan kerbau dikendalikan oleh joki yang mengendarai kuda. 

Sepintas mirip karapan sapi, hanya saja hewan yang dipakai dalam perlombaan ini adalah kerbau. Sepasang kerbau digiring dua ekor kuda, yang masing-masing dinaiki sang joki. 

Joki inilah yang bertugas untuk menggertak kerbau sambil berteriak, memukul dari arah samping kanan maupun kiri, sehingga pasangan kerbau tersebut melaju lebih cepat sampai finish.

Baca juga: Sapi Sonok, Fashion Show ala Madura

Suasana makin bertambah meriah, karena para penonton yang menyaksikan Lombe pun tak kalah heboh. Mereka ikut berlari dan dan mengejar kerbau tersebut, untuk berebut memukul kerbau yang sedang berlomba. 

Dari situlah tugas tambahan bagi seorang joki kuda, untuk menghalang-halangi penonton agar tidak banyak memukuli kerbau.

Masyarakat setempat percaya, setiap kali seseorang dapat memukul kerbau yang sedang berlari diibaratkan memukul atau mengusir roh halus. Mereka meyakini tengah mengusir  roh jahat yang bergentayangan menyusup atau menyerupai binatang.

GenPI Madura belum lama ini menyelenggarakan Lombe. Syaiful Anwar, Ketua Genpi Madura yang berasal dari Sumenep mengatakan,  tujuan dilaksanakan perhelatan tersebut, selain untuk mempertahankan tradisi juga bertujuan untuk menjalin silaturahmi antarwarga Pulau Kangean. 

Tradisi Lombe sendiri telah menjadi perlombaan tradisional masyarakat di Pulau Kangean sejak 1970-an. Dalam sejarahnya, pertama kali Lombe dilaksanakan berlokasi di Lorong Erreng, Desa Angkatan, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean.

Sempat beberapa kali berganti lokasi, saat ini tradisi Lombe dilaksanakan di Binteng Dusun Bukkul, Lapangan pantai indah, Desa Kalisangka, Pulau Kangean.

Lombe biasanya digelar sembari menunggu panen. Uniknya, kerbau yang menjadi juara dalam lomba diarak sepanjang jalan diiringi tetabuhan gendeng dumik (musik tradisional Kangean). Sementara itu, pemilik kerbau yang menjadi juara bersuka cita menari negel, tarian khas Kangean.