GenPI.Co- Langkah nyata mulai dilakukan pemerintah untuk memerangi sampah plastik, salah satu upaya yang dilakukan adalah menggandeng mitra global.
Kementerian Koordinator Kemaritiman, Kementerian Perindustrian, serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pun bersinergi untuk mewujudkan kemitraan dengan pihak swasta tersebut.
Hal itu ditandai dengan menggandeng Kemitraan Aksi Plastik Global atau Global Action Plastic Partnership yang terdiri dari kalangan bisnis, kelompok masyarakat sipil dan pemangku kepentingan lokal untuk menanggulangi pencemaran plastik.
Baca Juga, Sasar Pasar Tradisional, Pedagang Respons Aturan Pembatasan Kantong Plastik
Menko Maritim, Luhut Binsar Panjaitan, menyebutkan upaya tersebut merupakan rencana aksi nasional untuk mengurangi sampah plastik di lautan hingga 70 persen, mengurangi limbah padat hingga 30 persen, dan mengelola 70 persen limbah padat pada tahun 2025.
"Jika rencana ini dapat terlaksana, maka anak dan cucu kita dapat menikmati air yang segar, bebas dari pencemaran plastik, di seluruh Indonesia," kata Menko Luhut dikutip dari Merdeka (10/3).
Kemitraan tersebut merupakan kemitraan publik-swasta dalam skala global, yang telah diluncurkan tahun lalu di Davos, Swiss.
Tujuan kemitraan tersebut adalah untuk menerjemahkan komitmen politis dan korporat mengenai penanggulangan pencemaran plastik, dan menjadi strategi yang terukur serta rencana aksi yang laik investasi.
"Dengan kolaborasi dan kerja sama tim yang kuat dengan Forum Ekonomi Dunia, kita dapat memobilisasi dukungan publik, sektor swasta dan masyarakat sehingga kita bisa melindungi kekayaan keanekaragaman hayati laut demi kepentingan anak dan cucu kita," ujar Luhut.
Sementara itu, Kepala Centre for Global Public Goods Anggota Managing Board, Forum Ekonomi Dunia (WEF), Dominic Waughray menyatakan bahwa masyarakat, wirausahawan dan dinas pemerintah di seluruh Indonesia turut serta dalam usaha melawan pencemaran plastik.
"Keunikan Kemitraan Aksi Plastik Global adalah untuk menunjukkan kepada dunia bahwa dengan aksi antarpemangku kepentingan yang cepat, bersama-sama dan berbasis ilmu pengetahuan, kita dapat memperbaiki masalah yang pelik ini dan melestarikan warisan alam untuk generasi mendatang," ujarnya.
Diharapkan dengan adanya kemitraan tersebut, pemerintah dapat mengevaluasi solusi yang sesuai untuk penanggulangan pencemaran plastik, mengembangkan rencana investasi dan aksi untuk mengurangi pencemaran plastik, dan memprioritaskan peluang investasi serta membuat peta jalan untuk implementasi pengumpulan limbah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News