GenPI.co - Pendidikan untuk anak usia dini (PAUD) berperan penting dan menjadi investasi jangka panjang bagi masa depan bangsa.
Penting bagi guru, orang tua untuk memahami kebutuhan gizi anak dan jangan sampai anak salah gizi akibat konsumsi makanan termasuk konsumsi susu yang kandungan gizinya tidak layak untuk anak.
BACA JUGA: Penuhi Nutrisi Anak, 4 Makanan Wajib untuk Sahur dan Buka Puasa
Ketua Umum PP HIMPAUDI, Prof Dr Netti Herawati mengatakan PAUD merupakan cara yang efektif untuk memberikan edukasi gizi untuk anak.
“Saya harapkan semua PAUD kedepannya memiliki program makanan sehat sehingga bisa memenuhi kebutuhan gizi anak. Bagaimanapun, apa yang dimakan oleh anak tergantung orang tua dan guru,” ujar Netti Herawati dalam keterangan resminya, (21/12).
Salah satu kebiasaan makan anak yang sering abai diperhatikan adalah asupan gula pada anak. Bila dihitung, dalam satu hari anak-anak bahkan bisa mengkonsumsi gula hingga ¼ kg.
“Selama ini kita beranggapan gula secara harfiah. Tapi gula itu adalah glukosa yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi anak jika anak diberi susunya susu kental manis," imbuhnya.
Dr Moretta Damayanti SpA(K), M.Kes anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang turut hadir pada kesempatan itu mengatakan kebiasaan konsumsi makanan manis pada anak, dapat berdampak buruk pada tumbuh kembang anak.
“Gula menyebabkan anak menjadi kenyang dan efek lanjutannya tumbuh kembangnya terhambat. Apalagi pada anak yang mengkonsumsi kental manis,” papar Dr Moretta Damayanti.
BACA JUGA: Si Kecil Malas Sarapan? Dokter Sarankan Menu Keju Lezat ini
Karena itu, untuk anak usia dini, juga penting diajarkan apa yang harus dimakan dan apa yang harus dihindari.
“Yang juga penting untuk dipahami orang tua adalah dalam memberikan asupan gizi untuk anak bukan sekedar anak menjadi kenyang, tapi juga harus ada lemak dan proteinnya,” tutupnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News