Penyebab dan Solusi Payudara Nyeri saat Masa Kehamilan, Simak Mom

GenPI.co - Tak sedikit ibu hamil merasakan nyeri pada payudara selama masa kehamilan. Biasanya hal ini terjadi pada trimester pertama karena perubahan hormon dan bentuk tubuh.

Efek ini kerap muncul saat kehamilan berusia 4 hingga 6 minggu pertama. Hal ini disebabkan oleh produksi hormon estrogen dan progesteron yang meningkat pada ibu hamil. 

BACA JUGA: Astaga! Payudara Kendur Saat Muda Bisa Jadi Karena 3 Hal Ini Lho

Hormon ini berfungsi untuk menunjang tumbuh kembang bayi dalam kandungan sekaligus mempersiapkan payudara untuk menyusui si kecil ketika sudah dilahirkan.

Dilansir dari Health Line, tidak hanya membuat payudara membesar, hormon ini juga meningkatkan aliran darah ke payudara, menambah jumlah kelenjar susu, dan menebalkan lapisan lemak di area menyusui.

Ada beberapa cara untuk mengatasi rasa nyeri tersebut. Salah satunya dengan mengenakan bra atau penyangga payudara yang tepat. Bra untuk ibu hamil juga berbeda dengan bra pada umumnya.

Cobalah tidak mengenakan bra yang berkawat. Bra berkawat akan membuat Anda merasakan tidak nyaman di bagian dada. Selain itu, bra berkawat tidak sesuai dengan perubahan payudara ketika hamil.

Ansa juga dapat memilih bra khusus ibu hamil yang terbuat dari bahan yang nyaman dan menyerap keringat, seperti bahan katun. Selain itu, Anda juga harus menyesuaikan ukuran bra dengan pas agar tidak menyakiti payudara Anda.

Bra semacam ini akan nyaman dipakai seharian, termasuk saat tidur. Dengan mengenakan bra khusus ibu hamil, nyeri payudara dapat diminimalisir.

BACA JUGA: Ladies, 4 Faktor yang Bikin Payudara Jadi Kecil, Kamu Termasuk?

Selain mengenakan bra yang tepat, Anda juga bisa mengatasi nyeri payudara saat hamil dengan mengonsumsi air putih dalam jumlah yang cukup. Mengonsumsi air akan membantu pembuangan zat metabolisme dari dalam tubuh. 

Pada umumnya, rasa nyeri di payudara yang dialami ibu hamil masih bisa ditoleransi dan akan menghilang dengan sendirinya. Akan tetapi jika rasa sakit tersebut sudah tak tertahankan lagi hingga menimbulkan demam, maka Anda wajib berkonsultasi dengan dokter.(*)