GenPI.co - Ketika anak mengeluh badannya pegal-pegal dan ototnya nyeri, mungkin Anda langsung berpikiran untuk mengoleskan balsem pada bagian tubuh anak yang sakit.
Eits, tunggu dulu. Memangnya penggunaan balsem untuk anak benar aman dan manjur?
BACA JUGA: 3 Cara Mudah Menyapih Anak agar Tidak Menyusu ASI Lagi
Hati-hati, Anda sebaiknya tidak meremehkan efek samping penggunaan balsem untuk anak.
Dalam satu kasus yang sebelumnya belum pernah tercatat, seorang remaja 17 tahun di AS meninggal dunia karena overdosis balsem pereda nyeri otot.
Meskipun baru pertama kali terjadi, para ahli mengimbau orang tua untuk menjadikan kasus tersebut sebagai peringatan bahwa balsem memang bukan jenis obat yang aman dan bebas efek samping bagi segala usia.
Berikut adalah macam-macam bahaya penggunaan balsem untuk anak.
1. Sindrom Reye
Seperti dijelaskan oleh dr. Anthony Komaroff, balsem dibuat dari bahan aktif bernama metil salisilat. Bahan ini mengandung aspirin, yaitu obat pereda nyeri yang tidak aman buat anak.
Pasalnya, aspirin diketahui bisa memicu kerusakan otak. Sindrom ini muncul akibat kerusakan otak dan fungsi hati anak setelah terpapar aspirin dalam dosis tinggi.
Dalam beberapa kasus, sindrom Reye bisa mengancam nyawa anak.
2. Keracunan
Entah secara sengaja atau tidak, anak bisa saja keracunan metil salisilat.
Misalnya kalau anak menjilat balsem di kulitnya, menelan balsem (karena mencoba-coba), atau mengoleskan balsem kebanyakan.
Menurut Thomas Kearney, mengoleskan balsem pada 40 persen bagian tubuh anak bisa menimbulkan keracunan yang cukup parah.
3. Iritasi
Anak juga bisa saja mengalami iritasi setelah pakai balsem.
Iritasi biasanya terjadi di kulit dengan gejala kulit memerah, gatal, bengkak, atau terasa perih.
BACA JUGA: Anak Berantem dengan Teman, Apakah Lebih Baik Langsung Dilerai?
Namun, anak juga bisa mengalami iritasi mata. Misalnya kalau anak mengusap matanya dengan tangan yang sudah kena balsem. (hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News