GenPI.co - Ada banyak hal yang harus dipersiapkan dengan matang menjelang pernikahan. Selain segala hal untuk hari-H pesta pernikahan, sudahkah Anda membekali diri dengan menjalani tes kesehatan? Bukan hanya pria saja yang harus melakukan pemeriksaan kesehatan, tapi wanita juga.
Tes kesehatan sebelum menikah adalah serangkaian tes yang harus dilakukan calon pengantin sebelum resmi menikah. Bukan sekadar tes biasa, pemeriksaan ini merupakan salah satu persyaratan yang sebaiknya dilakukan sebelum menikah.
BACA JUGA: Langgeng, 3 Artis Cantik Ini Ternyata Menikah Dengan Sahabatnya
Salah satunya adalah pemenuhan vaksin TORCH. TORCH adalah singkatan dari toksoplasmosis, rubella (campak Jerman), cytomegalovirus, dan herpes.
Masing-masing penyakit ini dapat membahayakan keselamatan ibu hamil dan janin dalam kandungan.
Virus dapat mengalir dalam darah Anda dan masuk ke bayi sehingga ia juga bisa terkena infeksi yang sama. Untuk itu, berikut ini beberapa penjelasannya.
1. Rubella
Rubella adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus rubella. Infeksi ini juga akrab disebut dengan campak Jerman.
Virus ini ditularkan dari satu orang ke yang lain lewat kontak dengan cairan dari hidung dan tenggorokan penderita rubella.
Campak Jerman sangat berbahaya bagi ibu hamil. Jika wanita hamil terinfeksi rubella terutama dalam 4 bulan pertama usia kehamilan, bayi berisiko mengalami lahir cacat atau bahkan lahir mati.
Virus ini menyebabkan bayi terlahir mengalami katarak, tuli, kelainan organ vital (jantung, hati, paru-paru) serta keterlambatan tumbuh kembang.
Sindrom rubella bawaan pada janin dalam bahasa medis disebut sebagai Congenital Rubella Syndrome (CRS).
BACA JUGA: 3 Hal Penting Sebelum Menikah dengan Orang yang Pernah Cerai
2. Cytomegalovirus
Ibu hamil yang terinfeksi cytomegalovirus jarang memunculkan gejala di awal-awal. Namun jika sistem imunnya lemah kemungkinan akan muncul gejala-gejala seperti demam, kelenjar getah bening bengkak, kelelahan, nyeri otot dan sendi, serta kehilangan nafsu makan.
Cytomegalovirus dapat berbahaya bagi bayi apabila virus ini menyerang sang ibu untuk pertama kali. Sekitar sepertiga dari ibu hamil yang pertama kali terinfeksi virus ini akan menularkan penyakit ini pada bayi dalam kandungan.
Bayi yang terinfeksi virus ini selama masa kandungan dapat lahir mati bila infeksi terjadi pada masa awal kehamilan.
Gangguan lainnya yang bisa dialami bayi dengan sitomegalovirus bawaan adalah kelainan sistem saraf pusat, keterbatasan pertumbuhan, ukuran kepala lebih kecil, limpa dan hati membesar, dan penyakit kuning.
3. Toksoplasmosis
Toksoplasmosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii.
Penyakit ini umumnya tidak berbahaya, tapi akan sangat berbahaya apabila menyerang ibu hamil.
Penyakit ini dapat ditularkan saat kita memakan daging dari hewan yang terinfeksi yang belum dimasak (terutama domba dan babi) atau melalui kontak dengan kotoran kucing atau kandang kucingnya jika kucing terinfeksi.
Infeksi toksoplasma dapat ditularkan saat Anda makan daging mentah atau setengah matang dari hewan yang sudah terinfeksi (terutama domba dan babi), atau lewat kontak dengan kotoran kucing jika hewan peliharaan Anda terinfeksi.
Apabila ibu hamil terinfeksi pada usia awal kehamilan, ada risiko besar untuk mengalami keguguran, lahir mati (stillbirth), atau melahirkan bayi yang cacat.
4. Herpes
Herpes merupakan salah satu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh virus.
Ada dua jenis virus yang dapat menyebabkan herpes, yaitu virus herpes simplex tipe 1 dan virus herpes simplex tipe 2.
Ibu hamil yang terkena herpes bisa menularkan ke bayi lewat persalinan normal, karena bayi melalui dinding vagina yang sudah terpapar virus herpes.
Risiko penularan pada bayi lebih besar saat ibu hamil terinfeksi virus herpes pada trimester ketiga kehamilan.
Pasalnya, semakin mendekati waktu kelahiran, semakin terlambat bagi ibu untuk memproduksi antibodi yang dapat melindungi bayinya dari virus. (hellosehat)(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News